Yak, sampai sudah saya di hari ke-11. Hari ini saya, Robin, Bee, Erik dan Dain pergi ke Brussels, Belgia. Sebelum ke Brussels, kami mampir ke Oss (daerah di Noord Brabant, selatan Belanda) untuk mengunjungi tante dan oma 'jauh' Bee. Selalu menyenangkan kalau bisa bertemu orang Indonesia yang tinggal di Belanda. Apalagi tantenya Bee yang satu ini, menurut saya dan Dain, orangnya cukup metal. Hehehe. Ada baiknya kalau saya ga cerita tentang ke-metal-an si tante di blog saya, karena saya takut nanti efeknya ga bagus. Jadi, kalau ada yang mau tahu soal ke-metal-an si tante, langsung tanya saya saja secara pribadi. Tapi, selebihnya orangnya menyenangkan dan baik. Bersama si tante, kami mengunjungi oma yang sedang berada di rumah sakit.
Kami sedikit sedih mendengar cerita si tante tentang keadaan oma, dan perawatan di rumah sakit Belanda yang lambat. Well, ternyata emang ga semuanya di sini lebih baik dibanding di Indonesia atau Jakarta. Robin juga pernah cerita soal ini. Di Belanda, kecuali kalau kita kena serangan jantung (mungkin), kita ga akan dilayanin alias harus menunggu lama, untuk bikin janji ketemu dokter atau diperiksa dan dirawat di rumah sakit. Dan menunggu untuk ketemu dokter bisa makan waktu sampai dua minggu. Ckckck. Sementara di Indonesia, kita bisa kapan aja diperiksa dokter. Banyak dokter jaga 24 jam di rumah sakit yang siap memeriksa pasien dan memberi bantuan yang diperlukan. Yah, walaupun seringkali ada kejadian no money no help! Tapi setidakmya masih lebih baik dibanding apa yang saya dengar di sini.
Selesai mengunjungi rumah sakit, kami langsung berangkat menuju Brussels. Perjalanan ke Brussels lumayan makan waktu lama. Selain karena macet, juga karena Erik juga masih belum terlalu lancar nyetirnya. Ibarat kata, newbie gitu deh. Awalnya agak sedikit membosankan perjalanan kami kali ini. Karena kami ga tau seluk-beluk kota Brussels dan kami banyak mengandalkan mesin GPS. Belum lagi, mobil Erik sempet disenggol truk besar dan merusakkan spion kiri mobil. Ditambah di Brussels lebih banyak orang yang bicara bahasa Prancis dibanding bahasa Belanda, dan mereka ga bisa bahasa Inggris. Duh! Tapi setelah ketemu centrumnya, kami jadi ceria lagi. ^_^
Walaupun kami sampai di centrumnya udah kesorean banget, kami tetap berusaha untuk memaksimalkan waktu kami di sana. Melihat Manneken Pis, berfoto di Grote Markt, duduk-duduk di terrasje sambil menikmati Waffel dan Belgian Frites, dan tentunya belanja coklat. And finally here we go again, beberapa foto yang sempat kami buat selama mengunjungi Brussels :
(Saya dan Robin di hadapan patung "King Albert" lagi minta doa restu.) |
(Foto favorit saya!) |
(Berlimadi depan Manneken Pis. Orang Indonesia yang menolong kami mengambil foto ini. Terima kasih.) |
(Waffelnya enaaaaaaakkk!!) |
No comments:
Post a Comment