Saya bukan siapa-siapa. Saya bukan artis ibukota terkenal yang tiap hari seliweran di TV membintangi sinetron-sinetron atau cuma sekedar nongol di infotainment. Saya juga bukan presiden atau pejabat negara yang harus memikul tanggung jawab berat terhadap negara ini beserta isinya. Saya juga bukan seorang pengusaha kaya yang bisa dengan gampangnya ngeluarin uang bermilyar-milyar rupiah hanya untuk bikin sebuah perhelatan/pesta di gedung yang mewah. I am nobody.
Tapi saya punya mereka.
Saya punya ibu yang sangat hebat. Ibu yang tetap mampu menjaga anak-anaknya walaupun beliau harus berjuang sendirian, karena Tuhan mengambil ayah saya saat saya masih berusia 8 tahun. Ibu yang tetap mampu memberi kami (anak-anaknya) makan, pakaian dan uang jajan, serta menyekolahkan saya dan kakak saya sampai kami menjadi seorang sarjana. You are the best, Mom!
Saya punya seorang kakak laki-laki yang sangat hebat. Kakak yang selalu bertanggung jawab menjaga dan melindungi keluarga kami setelah kepergian Ayah. Kakak yang rela tidak menyelesaikan kuliahnya hanya untuk mencari kerja demi membantu Ibu memberi kami makan dan membiayai kuliah kami, para adik perempuannya. Terima Kasih, Kak!
Saya punya seorang kakak perempuan yang sangat hebat. Dia yang terkadang menjadi panutan dan penasihat saya. Menjadi sosok yang selalu ingin saya kalahkan. Dialah teman saya saat beradu mulut, tapi juga tempat saya berkeluh kesah. Dia menyebalkan, tapi juga bisa sangat mengerti saya! Hey ugly sist,I love you, you know??!
Terakhir. Saya (pernah) punya Ayah. Walaupun saya tidak begitu mengenal sosoknya, tapi saya yakin beliau juga adalah sosok Ayah yang hebat dan luar biasa. Bahkan dengan kepergiannya menghadap Yang Kuasa, Ayah masih bisa mengajari saya (dan keluarga kami) banyak hal. Mengajari keluarga kami bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita sayangi, bagaimana kami harus tetap saling menyayangi, mendukung, dan menjaga keutuhan keluarga kami. Tanpa Ayah sadari, Ayah juga mengajari saya bagaimana menjadi wanita mandiri dan kuat tanpa memiliki sosok seorang ayah dalam hidup saya. Thank you so much for the lessons, Dad! I promise you, I will never let our family down.
Ya, saya punya mereka. Saya punya keluarga. Mereka yang telah menjadikan saya "sesiapa" di mata orang lain. Oh, I do love my family, do you?
-Gie-
Terakhir. Saya (pernah) punya Ayah. Walaupun saya tidak begitu mengenal sosoknya, tapi saya yakin beliau juga adalah sosok Ayah yang hebat dan luar biasa. Bahkan dengan kepergiannya menghadap Yang Kuasa, Ayah masih bisa mengajari saya (dan keluarga kami) banyak hal. Mengajari keluarga kami bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita sayangi, bagaimana kami harus tetap saling menyayangi, mendukung, dan menjaga keutuhan keluarga kami. Tanpa Ayah sadari, Ayah juga mengajari saya bagaimana menjadi wanita mandiri dan kuat tanpa memiliki sosok seorang ayah dalam hidup saya. Thank you so much for the lessons, Dad! I promise you, I will never let our family down.
Ya, saya punya mereka. Saya punya keluarga. Mereka yang telah menjadikan saya "sesiapa" di mata orang lain. Oh, I do love my family, do you?
"The family is a haven in a heartless world" -Christopher Lasch
-Gie-