Makan malam hari ini akan jadi makan malam terakhir saya dengan Robin dan keluarganya, dalam liburan saya di tahun ini. Kami menyantap spaghetti buatan Ayah Robin. Menurut saya, Pa' Ronald cukup mahir dalam membuat pasta yang enak. Saya selalu suka pasta buatan beliau. Sebelum menyicipi spaghetti buatannya, beberapa hari lalu, beliau memasak macaroni untuk makan malam, dan rasanya pun pas. Enak.
Makam malam kami lakukan sedikit lebih "pagi", sekitar jam setengah lima. Biasanya, kami makan malam tepat jam enam, tapi karena penerbangan saya dan Robin kembali ke tanah air akan berangkat pada jam 20:55, jadi setidaknya kami harus sampai di bandara jam tujuh malam. Sekitar jam lima lewat, saya, Robin, ayah, ibu dan adiknya (Dennis) berangkat bersama-sama menuju bandara Schiphol, Amsterdam. Jarak dari Arnhem ke bandara lumayan jauh, dan perlu waktu kira-kira satu setengah jam untuk ditempuh dengan mobil. Itu pun kalau tanpa macet. Mungkin kalo jalanan di sana macetnya seperti di Jakarta, perlu waktu 3 sampai 4 jam untuk tiba di bandara.
Waktu rombongan kami tiba di bandara, sudah banyak orang yang menunggu kami di sana. Bee sudah sampai di sana lebih dulu diantar Erik dan ayahnya. Kemudian fans setia saya, Dain, juga sudah ada di sana untuk melepas kepergian kami sekalian mau transaksi foto-foto. Hehehe. Jantine, sahabat Robin juga sudah menunggu di sana. Ada juga mbak Ninuk, kenalan saya, yang ingin menitipkan oleh-oleh untuk saudara sepupu saya.
Setelah mengobrol sebentar dan berfoto-foto, saya, Robin dan Bee pamit pada semuanya. Saya sempat sedih saat melihat Ma' Joke yang menitikkan air mata mengantar kepergian Robin. "Insting seorang ibu," katanya waktu itu. Sempat tersenyum terkekeh juga bersama Dain saat kami diam-diam mengintip melihat perpisahan antara Erik dan Bee. Hahahaha. Selalu ada cerita berbeda setiap kali saya berada di sebuah bandara.
Dan sekarang saya sudah kembali berada di Jakarta. Sudah mulai bekerja seperti biasa. Penerbangan kami berjalan aman dan lancar. Walaupun pagi tadi dengan berat hati saya melangkahkan kaki ke kantor, tapi saya tetap melakukannya. Saatnya, kembali mengumpulkan pundi-pundi uang untuk membiayai perjalanan saya selanjutnya. Entah untuk ke mana, mungkin saja untuk kembali ke tanah Eropa dan melihat lebih banyak lagi . Amin.
(Bye bye! Foto ini diambil saat perjalanan menuju bandara.) |