Knowledge and Experience. They just know how to keep me feel alive.....


Friday, September 09, 2011

Day 12 : Packing and Billiards..

Rencana awal sekali, hari ini saya dan Robin mau pergi ke Jerman dan menghabiskan waktu kami dengan menelusuri kota Keulen atau pergi ke Warner Bros Movie Park yang ada di Oberhausen. Tapi, karena kami masih cukup lelah dengan perjalanan ke Brussels kemarin, kami membatalkan rencana tersebut. Jadi, hari ini kami memilih untuk bangun lebih siang dan beristirahat di rumah saja.

Selain beristirahat, saya dan Robin juga mulai packing sedikit demi sedikit karena besok kami akan berangkat bersama ke Jakarta, Indonesia. Ya, kami. Saya dan Robin. Setelah berlibur bersama, Robin akan ikut saya dan Bee kembali ke Jakarta untuk proyek magang sebelum kelulusannya dari HAN University of Applied Science. Dia akan bekerja di salah satu kantor advertising di daerah Jakarta Barat sampai bulan Januari 2012. Saya senang tentang hal ini, karena itu berarti saya tidak perlu berada dalam hubungan jarak jauh, setidaknya selama enam bulan ke depan. ;-)

Puas beristirahat dan packing selesai setengah jalan, malam harinya saya, Robin dan Ma' Joke pergi ke centrum untuk bermain billiards. Kebetulan Robin dan ibunya penggemar permainan tersebut. Saya juga lumayan suka bermain bola delapan atau bola sembilan. Terakhir kali saya ke Belanda (waktu pertama kalinya bertemu dengan keluarga Robin), kami juga menyempatkan untuk main Billiards bertiga. Saya cukup menikmati kebersamaan kami malam ini. Menyenangkan, karena dari 7 games yang kami mainkan, Ma' Joke menang 4 kali, saya 3 kali dan Robin tidak menang sama sekali. Hahahaha. Girls power! (Sabar ya, schatje.. We still love you kok!)

Oya, malam itu pertama kalinya saya merasakan gempa di Belanda. Setelah beberapa puluh tahun tidak pernah gempa, malam itu gempa berkekuatan 4,6 scala richter mengguncang wilayah Nijmegen dan sekitarnya. Awalnya, saya pikir ada orang yang menjatuhkan bola Billiards ke lantai kayu tempat kami bermain waktu saya merasakan sedikit guncangan, tapi ternyata it was an earthquake. Dan cuma saya yang merasakan gempa itu, sementara Robin dan ibunya tidak sama sekali. Mungkin karena saya sudah cukup sensitif dan pernah beberapa kali merasakan gempa selama di Jakarta. Untungnya, tidak ada korban jiwa dari gempa malam itu dan selebihnya saya senang bisa menghabiskan waktu bersama Robin dan ibunya. Walaupun saya masih belum siap menghadapi kenyataan bahwa esok hari saya sudah harus terbang kembali ke Jakarta dan itu berarti juga: kembali menjalani kehidupan saya di sana.

No comments:

Post a Comment