Tapiiii, biarpun gampang pastinya biaya yang dikeluarkan kalau pakai jasa calo ga sedikit. Kurang lebih 750 ribu rupiah. Uhm... hal ini bikin saya berpikir ulang untuk minta bantuan sama calo (maklum lagi masa sulit, hehehe). Selain itu, saya juga sempat browsing-browsing tentang pembuatan/perpanjangan paspor di internet, dan ternyata banyak yang bilang kalau sekarang sudah ga susah lagi urus paspor sendiri. Jadilah akhirnya saya memutuskan untuk mengurus perpanjangan paspor sendiri, tanpa bantuan calo. *grin*
Kenyataannya emang proses buat urus paspor sendiri ga ribet kok. Untuk buat janji temu pertama, saya pilih dengan cara online lewat situs http://www.imigrasi.go.id/. Situs imigrasi ini cukup lengkap dan ngebantu banget. Cuma perlu isi data dan scan copy KTP, Kartu Keluarga, Akte Lahir/Ijazah/Surat Nikah sesuai petunjuk di situs. Setelah itu, kita bisa pilih tanggal berapa kita mau datang ke kantor imigrasi untuk proses selanjutnya. Dan di akhir, kalau semua sudah beres, kita akan dapat bukti permohonan pembuatan paspor online yang harus diprint dan dibawa pada saat kita datang ke kantor imigrasi.
Senin kemarin, saya pergi ke kantor imigrasi dengan membawa berkas-berkas asli dan fotocopy yang saya submit lewat situs, bukti permohonan online, surat keterangan kerja dari kantor plus paspor lama saya dan selembar materai. Jam 8 kurang 15 menit saya sudah sampe di kantor imigrasi Jakarta Timur. Dan eng ing eng.... saya langsung jiper waktu liat antrian di depan pintu masuk yang panjang. Jam 8 teng pintu masuk dibuka, antrian boleh panjang, tapi ternyata ga lama. Begitu masuk, saya langsung menuju loket untuk pembelian formulir. Kurang lebih 7 ribu saja biaya untuk beli map berisi formulir dan surat pernyataan yang harus saya isi. Selesai beli, saya langsung isi formulir dan surat pernyataannya, lalu segera meluncur ke lantai atas buat ambil nomor antrian penyerahan dokumen.
Begitu naik ke atas, lagi-lagi saya harus antri. Tapi kali ini ada dua jalur antrian. Antrian pertama untuk orang-orang yang sudah sampe proses foto dan wawancara, sementara antrian kedua untuk mereka yang mau menyerahkan formulir permohonan. Keuntungan dari mengajukan permohonan via online, terasa banget begitu saya ambil nomer antrian. Karena untuk mereka yang registrasi via online disediakan loket khusus, nomer antrian yang beda dan jauh lebih cepat. Jadi, ga sampe setengah jam nunggu, nomer saya sudah dipanggil. Wooohoooo!
Di loket online, saya langsung menyerahkan bukti permohonan online dan map yang saya beli sebelumnya lengkap dengan formulir, surat pernyataan (yang sudah saya tandatangani di atas materai), copy KTP, Kartu Keluarga, Ijazah, Akte Lahir dan dokumen asli surat keterangan kerja. Karena saya mau perpanjang paspor, saya juga harus menyerahkan paspor asli saya yang lama beserta copy halaman depan dan belakang paspor tersebut. Setelah semua dokumen itu dicek kilat oleh mbak-mbak petugas imigrasi, saya langsung ditawarkan untuk jadwal wawancara keesokan harinya. Saya langsung mengiyakan tawaran itu dan menerima slip bukti dari si petugas. First step: done! :)
Besoknya saya kembali lagi ke kantor imigrasi. Mengantri untuk foto dan wawancara memang sedikit lebih lama dibanding untuk menyerahkan dokumen. Tapi prosesnya bisa dibilang cepat juga, karena sekarang semua jauh lebih teratur. Nomer antrian yang jelas dan ga ada orang-orang menyela sembarangan, ruang tunggu yang ber-AC, lengkap dengan tempat duduk yang nyaman, bikin ga jadi masalah untuk menunggu sedikit lebih lama. Proses untuk hari kedua kurang lebih begini : menyerahkan slip bukti yang didapat sebelumnya, ambil nomer antrian untuk membayar biaya pembuatan/perpanjang paspor, membayar 255 ribu saja (untuk biaya paspor dan foto) di loket, dapat bukti pembayaran sekaligus dapat nomer antrian untuk foto, kemudian foto dan wawancara.
Kurang lebih kemarin saya butuh waktu 1,5 jam untuk menyelesaikan semua proses tersebut. Tapi kali ini ga pake proses bete-betean karena kepanasan di ruang tunggu dan ga pake ngeluarin sumpah serapah karena antrian diselak sama orang-orang yang tidak bertanggungjawab seperti lima tahun lalu, hehehe. Selesai foto dan wawancara, petugas imigrasi yang mewawancarai saya langsung memberi tahu bahwa paspor saya sudah bisa diambil Senin depan. Tapi karena hari Senin ada libur nasional, jadi saya harus ambil paspornya hari Selasa. Saya hanya perlu membawa bukti pembayaran saja untuk mengambil paspor baru saya nanti. Second step : done!
Sekarang saya tinggal menunggu saja sampai hari yang ditentukan. Ternyata emang mengurus paspor sendiri sudah jauh lebih gampang dan lebih cepat dibanding sebelumnya, selama dokumen yang dibutuhkan kita lengkapi. Biaya yang dikeluarkan pun jauh lebih sedikit kalau ngurus sendiri dibanding pake calo. Ibaratnya, kalo pake calo biaya yang dikeluarkan pasti 2 kali lebih besar dibanding ngurus sendiri. Sayang banget kan? Mendingan uangnya saya pakai buat beli diving gear *eeeeaaaaaaaaa* (Maklum yaaaaa saya lagi getol banget pingin punya peralatan selam sendiri. Hehehe.)
*picture taken from: http://id.wikipedia.org/wiki/Paspor_Indonesia