Knowledge and Experience. They just know how to keep me feel alive.....


Thursday, January 12, 2012

Just a thought

Kadang saya ga bisa mengerti kenapa banyak orang yang berani mengambil resiko untuk menikah, tapi pada akhirnya memilih untuk bercerai. Sebut saya kuno, tapi buat saya ya menikah harusnya hanya untuk satu kali dilakukan seumur hidup. Dan bukankah disebutkan juga dalam ajaran salah satu agama "apa yang sudah dipersatukan Tuhan, tidak bisa dipisahkan oleh manusia"? Entah.

Saya bisa maklum kalau ada orang yang menikah lebih dari satu kali karena pasangannya meninggal dunia alias dipisahkan "maut". Tapi selebihnya? Saya tidak bisa paham. Mungkin karena saya belum pernah merasakan menikah. Merasakan hidup bersama dengan orang lain dan berbagi segala hal dengan orang tersebut, from A to Z. Tapi saya tetap boleh berpendapat kan? Menurut saya, ketika dua orang memutuskan untuk menikah ya berarti mereka sudah siap saling menerima kelebihan dan kekurangan (apa pun) itu. Kecuali kalau mereka memang "terpaksa" menikah. (I think you guys know what I mean)

Bagi saya ketika kita menikah berarti kita terikat. Mengikat diri kita dengan orang lain (dan hanya satu orang saja), dan siap untuk selalu berkompromi dengan orang itu. Siap untuk sama-sama sedikit demi sedikit merelakan ego pribadi demi mencapai kebahagiaan bersama. Siap untuk mencintai satu orang saja, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, seumur hidup dan menjaga cinta yang ada untuk tetap tumbuh, jangan sampai mati. Siap untuk menerima orang itu bahkan ketika dia berada di titik terendah dalam hidupnya. Siap untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk kita menjadi lebih baik. Siap untuk mengubah mindset dari "Gue" jadi "Gue dan Dia". Kurang lebih begitu.

Makanya kadang saya suka heran dan ga bisa mengerti kalau ada dua orang yang sama-sama memutuskan menikah secara baik-baik, membangun rumah tangga, karena saling cinta dan sudah siap lahir batin, tapi ujung-ujungnya cerai juga setelah bertahun-tahun atau berpuluh-puluh tahun menikah. Kadang kalau melihat hal-hal seperti ini bikin saya trauma. Takut untuk menikah (walaupun sebenarnya pengen, hehehe..).

Tapi semoga saja, kalau suatu saat saya memutuskan atau diminta seseorang untuk menikah (ga tau deh sama siapa... semoga orangnya baca :-p *ngarep*), itu hanya akan terjadi sekali dan untuk selamanya. Just like my mom did. Amen.

No comments:

Post a Comment