Saat-saat lewat jembatan penyeberangan selalu jadi momen bagi saya untuk "melihat" ke atas sedikit dan ke bawah sedikit. Maksudnya begini, ketika berjalan melewati jembatan penyeberangan pandangan kita akan menjadi lebih luas untuk melihat apa yang ada ke sekeliling kita, entah itu mobil-mobil yang lewat di bawah jembatan, pedagang-pedagang yang ada di ujung kanan-kiri dan sepanjang jembatan, orang-orang yang naik turun bis, gedung-gedung megah di sekitar atau bahkan pengemis-pengemis yang ada di sepanjang jembatan dan masih banyak lagi. Nah, siang tadi pandangan saya tertuju pada 3 hal: mobil-mobil mewah di bawah jembatan (walaupun agak ngeri sebenernya ngeliat ke jalanan), salah satu gedung di pinggir jalan, dan pengemis yang ada di ujung jembatan.
Waktu saya melihat mobil-mobil mewah yang lewat di jembatan saya berpikir dan berkata dalam hati, "Kapan ya gue bisa beli mobil idaman gue pake uang sendiri? Mau ke mana-mana enak, gampang!" Kemudian saya beralih melihat ke sebuah gedung dan berkhayal, "Asik banget kali ya kalo jadi bos. Suatu hari nanti gue pengen banget nyewa salah satu ruangan di gedung itu untuk kantor gue dan team." Dan terakhir, mata saya terpaku pada pengemis, seorang anak laki-laki yang anggota tubuhnya ga sempurna dan berumur kira-kira 15-an, di ujung jembatan dan membuat saya berbisik dalam hati "Ya Tuhan, gue beruntung banget lahir dalam keluarga gue dengan kondisi tubuh yang sempurna. Gue bisa nyelesein sekolah sampe kuliah dan bisa kerja seperti sekarang. Karena kalo ga, mungkin aja gue luntang-lantung ga jelas kayak anak itu."
Ya, menengok ke atas dan ke bawah. Ke atas dalam artian melihat keberhasilan orang, merasa ingin mengalami apa yang orang lain alami, ingin memiliki apa yang orang lain miliki, atau ingin merasakan berada di posisi orang-orang yang lebih beruntung dari saya. Saya menjadikan itu semua cambuk buat saya mendapatkan apa yang saya inginkan, mencapai target, dan menjadi manusia yang lebih baik. Ke bawah berarti menyadari bahwa masih banyak orang-orang yang tidak seberuntung saya, bahwa ada orang-orang yang ingin bertukar posisi dengan saya, dan saya menjadikan itu sebagai momen untuk mensyukuri semua yang sudah saya alami sampai detik ini.
Saya yakin kalau bukan cuma saya yang pernah merasa atau mengalami momen-momen di atas. Tapi saya tidak ingin kalau momen seperti itu justru membuat saya lupa diri. Terlalu melihat ke atas mungkin bisa bikin saya jadi orang yang dipenuhi rasa iri, dengki, dendam dan ga mungkin lama-lama bisa bikin gila karena ga bisa mencapai apa yang ingin dicapai. Well, ga semua orang rejekinya sama kan. Tapi tetep saya harus berusaha semaksimal mungkin dong. Saya juga ga mau terlalu melihat ke bawah karena itu akan menjadikan saya orang yang sombong, angkuh dan merasa memiliki segalanya. Saya cukup sadar untuk ingat kalau di atas langit masih ada langit. :-)
Buat saya cukup untuk sesekali melihat ke atas sedikit, ke bawah sedikit, lalu bersyukur banyak. Dan ternyata menerapkan itu bisa menjaga kewarasan dan menyeimbangkan hidup saya, dan Insya Allah membuat saya lebih bahagia. Amiiiinn.
(pic)