Mess up? It's me. Yeah, beberapa hari belakangan gw memang terlihat sangat berantakan. Sangat kacau. Sangat mess up. Bukan cuma gw yang merasa begitu, tapi banyak temen gw yang bilang, "Gie, lo keliatan berantakan banget siy!". Bahkan baru aja ada salah seorang temen di kantor menyarankan, "Lo potong rambut gih.. Rapiin tuh rambut udah berantakan banget." Sebenernya ga cuma soal penampilan tapi soal lain-lainnya juga. Ada yang bilang belakangan ini gw diem banget, muka sendu, keliatan banyak pikiran, dan lain-lain dan lain-lain. Tanya kenapaaaaa??
Sebagian dari temen gw juga udah menebak-nebak dan mengira-ngira gw kenapa. Kesimpulan mereka cuma satu: karena gw baru ditinggal pacar! Well, it's kinda true. Wajar-wajar aja mereka mengira begitu dan mau ga mau harus gw akui sebagian dari diri gw memang merasa berantakan karena hal itu. Setelah tiga minggu ditemani Robin dan tiap hari ketemu, setelah having a deep conversation with him yang membuat gw semakin "gimanaaa gitu" sama dia sekarang gw musti ditinggal lagi, sendirian lagi karena dia harus balik ke negaranya untuk waktu yang ga sebentar. (PS: Robin dan Erik pulang lagi ke Belanda hari Sabtu tanggal 25 Juli lalu). Tapi, ga semata-mata karena hal itu gw merasa dan terlihat sangat mess up belakangan ini. Mungkin juga karena belakangan gw sering banget terserang migren, ditambah lagi ada sariawan dua biji hinggap di mulut gw. Sakit minta ampun!!
Hmmm... Tapi gw merasa ga cuma itu aja yang bikin gw terlihat sangat mess up dan banyak pikiran belakangan ini. "Trus kenapa donk?" pertanyaan ini selalu muncul dan keluar dari mulut temen-temen gw dan bahkan dari dalam pikiran gw sendiri. And guess what: Gw juga ga tau jawabannya. Gw ga tau kenapa. Dan gw merasa aneh karenanya. Apa mungkin ini cuma ketakutan-ketakutan gw aja akan beberapa hal. Atau karena ada tamu bulanan wanita yang biasa dateng tanpa diundang? (alasan ini yang paling sering gw pake untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan temen gw kalau gw lagi terlihat kacau). Tapi, jujur gw ga tau. Gw sama sekali buta dan ga tau jawabannya. Jadi, gw harus mencari jawabannya sendiri. :(
Untungnya, di saat gw lagi kacau-kacaunya dan berantakan seperti sekarang gw masih punya orang-orang (selain Robin) yang sayang dan care sama gw. Masih punya temen-temen deket yang bersedia hadir untuk menghibur gw. Gw bersyukur punya mereka dan gw mau mengucapkan thanks a lot buat mereka semua, esp. for my besties: Bobee and Vicy. Dua orang ini yang dari hari pertama Robin pergi selalu berusaha menemani dan menghibur gw dengan cara mereka masing-masing. Well I think that's what friends are for. I thank you my friends for all.
Knowledge and Experience. They just know how to keep me feel alive.....
Tuesday, July 28, 2009
Friday, July 24, 2009
Public Enemies
Begitu membaca judul tulisan blog gw kali ini, mungkin sebagian orang sudah tau gw akan menulis apa. Tapi mungkin juga sebagian lainnya masih bertanya-tanya: Siapa yang jadi public enemies? Atau lebih parahnya: Apa sih public enemies? Kalau emang masih ada yang engga tau arti public enemies itu apa, gw bisa memberikan jawabannya: public enemies artinya musuh banyak orang/musuh masyarakat/musuh publik. Is that clear enough? ^_^
Yang mau gw bicarakan di sini adalah tentang Jhonny Depp dan film terbarunya yang berjudul "Public Enemies". Dua hari yang lalu gw bersama genk jogja nonton film tersebut di Blitzmegaplex, Grand Indonesia. Dari judulnya aja udah bisa ditebak kalau Public Enemies pastilah film action Hollywood. And it is!
Public Enemies adalah film yang diangkat dari kisah nyata dan menurut sumber yang gw baca, film ini diadaptasi dari buku "Public Enemies: America's Greatest Crime Wave and the Birth of the FBI, 1933-34" karya Bryan Burrough. Film ini menceritakan tentang perampok bank legendaris, John Dillinger, yang diperankan oleh Jhonny Depp. Engga cuma Jhonny Depp, tapi di film ini juga menampilkan Christian Bale, sang Batman dalam film "The Dark Knight" dan "Batman Begins", sebagai Melvin Purvis, polisi/intel yang mendapat tugas untuk membekuk John Dillinger.
In my opinion, film yang digarap sutradara Michael Mann ini patut diacungi jempol. Two thumbs up! Selain karena akting para pemainnya yang emang udah engga perlu diragukan lagi, latar/setting dan adegan demi adegan di film ini juga berhasil ditampilkan dengan baik oleh sang sutradara. Gw bisa bilang suasana tahun 1930-annya dapet banget! Mulai dari setting jalanan, mobil, pakaian, rumah, bahkan sampai adegan tembak-tembakan dengan senapan jaman dulu semuanya tergambar dengan sangat baik dan mampu membuat penonton merasa hidup di tahun 1930-an.
Selain latar dan adegan tembak-tembakan yang bikin gw berdecak kagum, film ini juga memberi sisipan-sisipan cerita cinta (yang membuat gw terenyuh, huhuhuhu) antara John Dillinger dengan Billie Frechette, yang diperankan oleh aktris berkebangsaan Perancis dan pemenang Oscar Best Actress di filmnya "La Vie en Rose", Marion Cotillard. Cerita cintanya engga digambarkan terlalu berlebihan, tapi cukup untuk membuat para penonton merasa iba dan terenyuh.
Sebagai pelengkap dari film ini, akhir film yang sederhana dan mengharukan juga berhasil dikemas dengan baik oleh sang sutradara dan para pemainnya. So, kesimpulannya film ini merupakan film yang wajib ditonton terutama untuk mereka-mereka yang suka film-film action bertemakan gangster dan perampokan. I guarantee you'll like this movie!
Yang mau gw bicarakan di sini adalah tentang Jhonny Depp dan film terbarunya yang berjudul "Public Enemies". Dua hari yang lalu gw bersama genk jogja nonton film tersebut di Blitzmegaplex, Grand Indonesia. Dari judulnya aja udah bisa ditebak kalau Public Enemies pastilah film action Hollywood. And it is!
Public Enemies adalah film yang diangkat dari kisah nyata dan menurut sumber yang gw baca, film ini diadaptasi dari buku "Public Enemies: America's Greatest Crime Wave and the Birth of the FBI, 1933-34" karya Bryan Burrough. Film ini menceritakan tentang perampok bank legendaris, John Dillinger, yang diperankan oleh Jhonny Depp. Engga cuma Jhonny Depp, tapi di film ini juga menampilkan Christian Bale, sang Batman dalam film "The Dark Knight" dan "Batman Begins", sebagai Melvin Purvis, polisi/intel yang mendapat tugas untuk membekuk John Dillinger.
In my opinion, film yang digarap sutradara Michael Mann ini patut diacungi jempol. Two thumbs up! Selain karena akting para pemainnya yang emang udah engga perlu diragukan lagi, latar/setting dan adegan demi adegan di film ini juga berhasil ditampilkan dengan baik oleh sang sutradara. Gw bisa bilang suasana tahun 1930-annya dapet banget! Mulai dari setting jalanan, mobil, pakaian, rumah, bahkan sampai adegan tembak-tembakan dengan senapan jaman dulu semuanya tergambar dengan sangat baik dan mampu membuat penonton merasa hidup di tahun 1930-an.
Selain latar dan adegan tembak-tembakan yang bikin gw berdecak kagum, film ini juga memberi sisipan-sisipan cerita cinta (yang membuat gw terenyuh, huhuhuhu) antara John Dillinger dengan Billie Frechette, yang diperankan oleh aktris berkebangsaan Perancis dan pemenang Oscar Best Actress di filmnya "La Vie en Rose", Marion Cotillard. Cerita cintanya engga digambarkan terlalu berlebihan, tapi cukup untuk membuat para penonton merasa iba dan terenyuh.
Sebagai pelengkap dari film ini, akhir film yang sederhana dan mengharukan juga berhasil dikemas dengan baik oleh sang sutradara dan para pemainnya. So, kesimpulannya film ini merupakan film yang wajib ditonton terutama untuk mereka-mereka yang suka film-film action bertemakan gangster dan perampokan. I guarantee you'll like this movie!
Wednesday, July 22, 2009
Bandoeng Bandoeng +++ Reunion and The Wedding
Long weekend. Last weekend was a long weekend and I really thank God for that, so I have more time to spend with my bf. Yiiippiieeyy...!! Yap, hari Senin kemaren memang tanggal merah yang berarti libur weekend-nya lebih lama. Hohoho. Gw paling seneng kalo ada bulan-bulan yang punya long weekend. Karena berarti gw bisa bersenang-senang lebih lama menikmati weekend. Semenjak bekerja gw selalu antusias menyambut datengnya weekend supaya bisa sejenak beristirahat dari rutinitas kerja. (Hahaha tua banget deh gw bahasanya..)
Anyway, weekend kemaren seperti biasa jadwal gw penuh dengan bergaul dan bepergian. Hehehe eksis sekaleeeeee. Hari Sabtu gw pergi ke Grand Indonesia untuk berkumpul dengan temen-temen SMA gw dari kelas 3 sos 4, or we can just call: SQORS (Socius Quatre of Rebellious Society). Gw kira yang dateng bakalan rame dan heboh, eh ga taunya hanya tujuh orang saja yang hadir. Tapi untungnya sebagian dari kami membawa pacar masing-masing jadi ya ga sepi-sepi amat. Hehehehe. Ditambah gw bawa dua bule Belanda, Robin dan Erik. Jadi pas foto-foto akan terkesan rame. Hahahahaha.
Bertemu dan melepas kangen bersama teman-teman lama rasanya menyenangkan banget. Karena memang ada beberapa teman yang udah lama banget ga pernah gw temui. Selesai menghadiri reuni kecil dengan teman-teman SMA kelas 3, kami (gw, Robin dan Erik) janjian bertemu Bobee untuk kemudian menghabiskan malam minggu berempatan dengan main billiar di Afterhour, Sarinah-Thamrin.
Sabtu kemaren, Robin, Bobee dan Erik menginap di rumah gw. Alhasil rumah gw jadi rame dengan kehadiran mereka and I feel so happy bout that. Just happy! Robin dan Erik menginap di rumah karena memang gw yang mengundang mereka. Selain itu, besoknya (Hari Minggu) gw memang mengajak mereka untuk menemani gw dateng ke pesta pernikahan Mbak Windy, kakak dari Febby (salah satu temen deket/se-genk di SMA). Buat Robin, ini pesta pernikahan ala Indonesia kedua yang dia datengin, tapi buat Erik this is his first time attending Indonesian wedding. And he's so excited bout that. Funny!
Selain menghadiri reuni kecil dan pesta pernikahan, long weekend kemaren gw juga menghabiskan waktu di Bandung. So, right after the wedding I, Robin, Erik and Bobee went to Bandung. Naik travel Cipaganti dari Cikini dan berangkatlah kami menuju Bandung jam 4 sore. Sampai di Bandung jam 6.30 malam, kami langsung melesat ke Apartemen Galeri Ciumbuleuit. Perjalanan selama 2,5 jam ternyata bikin cape juga. Ditambah ternyata di Bandungnya maceeeeeeett banget. Alhasil baru sampe di apartemen sekitar jam 7.15. OMG, ternyata dimana-mana sama aja macetnya.
Okie dokie, setelah sampe langsung bersih-bersih dan beres-beres di kamar apartemen. Dan jam sembilan teng tereng teng teng, berangkatlah kami menuju daerah Dago Pakar untuk makan malam di sana. Mutar muter mutar muter akhirnya kami memutuskan makan di Calista. Nice place with nice view. Susahnya kalo bawa turis musti membawa dan meng-guide mereka ke tempat-tempat yang bagus. Huhuhu. Tapi at least it was fun, makanannya di sana juga tidak mengecewakan dan dua orang turis pun puas. Hehe.
Well, setelah makan malam yang panjang kami memutuskan balik ke apartemen dan tiduuuuuurr karena sudah terlalu cape seharian beraktivitas. Besoknya, kami berangkat sekitar jam 9.30 pagi menuju Kawah Putih. Ini kedua kalinya gw pergi ke sana, tapi pertama kalinya buat yang lain, even buat Bobee. Mereka kelihatan sangat menikmati pemandangan di sana. (Gw juga sih... xp) Karena memang tempatnya baguuuuuussss banget dan diiingiiiinn banget. Ga cuma liat-liat dan foto-foto aja, di sana kami juga belanja strawberry. (Lumayan oleh-oleh buat orang rumah).
Dari Kawah Putih kami beranjak mencari makan siang. Kami pun berhenti saat melihat restoran Sindang Reret. Saking sudah kelaperannya, gw sampe kalap mesen macem-macem, mulai dari ikan mas bakar, sayur asem, gepuk sampe paru. Mantab!! Selesai makan kami pun kembali melanjutkan perjalanan menuju Bandung.
Satu hal yang sangat gw sayangkan saat ke Bandung kemaren adalah waktu yang terlalu sedikit. Jadi gw cuma bisa membawa kedua turis itu ke Kawah Putih dan jalan-jalan sebentar dalam kota Bandung, karena travel yang akan membawa kami pulang akan berangkat jam 7.30 malam. Tapi, ga masalah. Yang penting semua senang, betul? (Betuuuull....) Well, I wish Robin and Erik had a good time there in Bandung and Kawah Putih. Bandoeng-Bandoeng!!
Luv,
Gie#7
P.S: Tak menyangka ternyata liburan singkat di Bandung ini menumbuhkan (atau harus gw bilang: memperjelas) benih-benih cinta antara Bobee dan Erik. Hwaaaahahahaha. Ciyeeeee... I'm so happy for them!
Anyway, weekend kemaren seperti biasa jadwal gw penuh dengan bergaul dan bepergian. Hehehe eksis sekaleeeeee. Hari Sabtu gw pergi ke Grand Indonesia untuk berkumpul dengan temen-temen SMA gw dari kelas 3 sos 4, or we can just call: SQORS (Socius Quatre of Rebellious Society). Gw kira yang dateng bakalan rame dan heboh, eh ga taunya hanya tujuh orang saja yang hadir. Tapi untungnya sebagian dari kami membawa pacar masing-masing jadi ya ga sepi-sepi amat. Hehehehe. Ditambah gw bawa dua bule Belanda, Robin dan Erik. Jadi pas foto-foto akan terkesan rame. Hahahahaha.
Bertemu dan melepas kangen bersama teman-teman lama rasanya menyenangkan banget. Karena memang ada beberapa teman yang udah lama banget ga pernah gw temui. Selesai menghadiri reuni kecil dengan teman-teman SMA kelas 3, kami (gw, Robin dan Erik) janjian bertemu Bobee untuk kemudian menghabiskan malam minggu berempatan dengan main billiar di Afterhour, Sarinah-Thamrin.
Sabtu kemaren, Robin, Bobee dan Erik menginap di rumah gw. Alhasil rumah gw jadi rame dengan kehadiran mereka and I feel so happy bout that. Just happy! Robin dan Erik menginap di rumah karena memang gw yang mengundang mereka. Selain itu, besoknya (Hari Minggu) gw memang mengajak mereka untuk menemani gw dateng ke pesta pernikahan Mbak Windy, kakak dari Febby (salah satu temen deket/se-genk di SMA). Buat Robin, ini pesta pernikahan ala Indonesia kedua yang dia datengin, tapi buat Erik this is his first time attending Indonesian wedding. And he's so excited bout that. Funny!
Selain menghadiri reuni kecil dan pesta pernikahan, long weekend kemaren gw juga menghabiskan waktu di Bandung. So, right after the wedding I, Robin, Erik and Bobee went to Bandung. Naik travel Cipaganti dari Cikini dan berangkatlah kami menuju Bandung jam 4 sore. Sampai di Bandung jam 6.30 malam, kami langsung melesat ke Apartemen Galeri Ciumbuleuit. Perjalanan selama 2,5 jam ternyata bikin cape juga. Ditambah ternyata di Bandungnya maceeeeeeett banget. Alhasil baru sampe di apartemen sekitar jam 7.15. OMG, ternyata dimana-mana sama aja macetnya.
Okie dokie, setelah sampe langsung bersih-bersih dan beres-beres di kamar apartemen. Dan jam sembilan teng tereng teng teng, berangkatlah kami menuju daerah Dago Pakar untuk makan malam di sana. Mutar muter mutar muter akhirnya kami memutuskan makan di Calista. Nice place with nice view. Susahnya kalo bawa turis musti membawa dan meng-guide mereka ke tempat-tempat yang bagus. Huhuhu. Tapi at least it was fun, makanannya di sana juga tidak mengecewakan dan dua orang turis pun puas. Hehe.
Well, setelah makan malam yang panjang kami memutuskan balik ke apartemen dan tiduuuuuurr karena sudah terlalu cape seharian beraktivitas. Besoknya, kami berangkat sekitar jam 9.30 pagi menuju Kawah Putih. Ini kedua kalinya gw pergi ke sana, tapi pertama kalinya buat yang lain, even buat Bobee. Mereka kelihatan sangat menikmati pemandangan di sana. (Gw juga sih... xp) Karena memang tempatnya baguuuuuussss banget dan diiingiiiinn banget. Ga cuma liat-liat dan foto-foto aja, di sana kami juga belanja strawberry. (Lumayan oleh-oleh buat orang rumah).
Dari Kawah Putih kami beranjak mencari makan siang. Kami pun berhenti saat melihat restoran Sindang Reret. Saking sudah kelaperannya, gw sampe kalap mesen macem-macem, mulai dari ikan mas bakar, sayur asem, gepuk sampe paru. Mantab!! Selesai makan kami pun kembali melanjutkan perjalanan menuju Bandung.
Satu hal yang sangat gw sayangkan saat ke Bandung kemaren adalah waktu yang terlalu sedikit. Jadi gw cuma bisa membawa kedua turis itu ke Kawah Putih dan jalan-jalan sebentar dalam kota Bandung, karena travel yang akan membawa kami pulang akan berangkat jam 7.30 malam. Tapi, ga masalah. Yang penting semua senang, betul? (Betuuuull....) Well, I wish Robin and Erik had a good time there in Bandung and Kawah Putih. Bandoeng-Bandoeng!!
Luv,
Gie#7
P.S: Tak menyangka ternyata liburan singkat di Bandung ini menumbuhkan (atau harus gw bilang: memperjelas) benih-benih cinta antara Bobee dan Erik. Hwaaaahahahaha. Ciyeeeee... I'm so happy for them!
Tuesday, July 21, 2009
Harry Potter and The Half-Blood Prince
Untuk para pecinta Harry Potter, pasti sudah menunggu-nunggu banget film yang satu ini, "Harry Potter and The Half-Blood Prince". Gw termasuk salah satu di antara mereka-mereka yang menunggu film itu. Gw penasaran sama penggambaran/visualisasi film yang diangkat dari novel karangan J.K. Rowling tersebut. Apa akan lebih bagus dibanding film-film sebelumnya? Akan lebih keren dibanding bayangan-bayangan yang gw buat waktu membaca bukunya? Akan lebih seru pertarungan-pertarungannya? Well, I guess not.
Setelah gw menonton filmnya di hari pertama film itu keluar di sini, sebetulnya dan sejujurmya gw sedikit kecewa. Bukan karena apa-apa, tapi lebih karena gw merasa bosan di tengah-tengah film. Padahal sebelum-sebelumnya gw ga pernah merasa bosan selama menonton Harry Potter, mulai dari yang pertama sampai yang kelima. Filmnya kali ini sedikit membosankan, terlalu banyak dialog dan ga semenegangkan film-film sebelumnya. Sangat disayangkan, gw merasa film kali ini terlalu fokus ke kisah cinta pemain-pemainnya. Selain itu, di film ini tokoh-tokoh anggota Order of Phoenix banyak yang tidak dimunculkan dan film ini juga melewatkan pertarungan seru antara The Death Eaters (penyihir jahat) dengan murid-murid Hogwarts di malam tewasnya Albus Dumbledore. Mungkin ga cuma itu aja, adegan ketika Harry dan Dumbledore pergi mencari Horcrux milik Voldemort ditampilkan terlalu sebentar dan tidak semenegangkan di bukunya. Walaupun emang gw sempet dibuat kaget juga di tengah-tengah adegan itu saat tiba-tiba ada yang menarik Harry masuk ke dalam kolam.
Secara keseluruhan bagi gw memang filmnya kurang memuaskan. Gw ga tau apa mungkin film yang ditampilkan di Indonesia banyak adegannya yang dipotong atau tidak. Mungkin juga gw melewatkan detail-detail yang ingin disampaikan oleh sang pembuat film, yang justru membuat film ini berbeda dibanding film-film sebelumnya. Tapi, biar bagaimanapun film ini masih tetap menarik untuk ditonton apalagi buat mereka-mereka pecinta Harry Potter. Ga ada salahnya untuk menonton film ini sebagai hiburan. Dan gw berharap semoga film Harry Potter berikutnya, which is "Harry Potter and The Deathly Hallow" yang merupakan cerita terakhir dari kisah Harry Potter, bisa ditampilkan lebih menarik dan lebih seru. Semoga...
Friday, July 17, 2009
Another Bomb in Jakarta
Jakarta, 17 Juli 2009.
Awalnya gw ingin mengisi blog gw hari ini dengan bercerita tentang film "Harry Potter and The Half-Blood Prince" yang baru aja gw tonton tadi malam. Tapi karena apa yang baru saja terjadi hari ini, gw merasa Harry Potter bisa menunggu untuk diceritakan. Sebagian besar dari kita atau malah semua mungkin sudah mendengar, membaca, atau melihat berita-berita hari ini tentang teror bom di Jakarta, tepatnya di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Mega Kuningan. God please save us!
Entah apa yang ada di pikiran orang-orang yang melakukan teror bom tadi pagi. Ga tanggung-tanggung dua bom sekaligus diledakkan di dua tempat yang berdekatan. Satu hal yang pasti, otak dibalik pengeboman ini sukses bikin negara Indonesia kacau, merusak citra Indonesia di mata dunia dan merugikan banyak pihak. Sudah terlalu banyak korban yang berjatuhan gara-gara teror bom yang pernah ada sebelumnya. Sementara untuk korban bom tadi pagi, sampai sekarang sudah ada 9 orang yang tewas, 4 di antaranya WNA, dan korban luka-luka lebih dari 50 orang. Bener-bener keterlaluan orang yang melakukannya. Dan gw mengutuk semua dalang di balik pengeboman ini, semoga hidupnya ga tenang dunia-akhirat.
Dengan ini gw ingin menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya untuk semua korban dan keluarga korban. Turut prihatin untuk pihak-pihak yang dirugikan karena hal ini. Berharap semoga otak dari teror bom ini bisa segera ditangkap, diadili dan diberi hukuman seberat-beratnya. Semoga polisi Indonesia bisa lebih pintar dibandingkan otak-otak licik teroris yang melakukan pengeboman ini. God bless us!
Love,
Love,
Gie#7
Thursday, July 16, 2009
Well done, Boss!
Pernah ngerasain bete sama atasan? Atau ngerasain pengen berhenti kerja saat bos lo bertingkah menyebalkan? Gw pernah. Dan kemaren gw baru ngerasain lagi. Gosh, rasanya gw pengen cabut banget dari kantor kalau si bos udah bertingkah dan dia ga sadar kalau dia itu M.E.N.Y.E.B.A.L.K.A.N!!!
Masalah kecil sebenernya. Gw cuma disuruh mengerjakan dua halaman artikel yang harus selesai hari itu juga. Memang artikel itu jatah gw buat ngerjain, tapiiii dari sekian kali miting di bulan ini dan bulan lalu sudah disepakati kalau artikel tersebut baru akan masuk di edisi dua bulan lagi. Kemaren siang tiba-tiba gw disuruh ngerjain buat edisi depan dan harus naik cetak hari itu juga. WTF!! Sementara gw masih harus mengejar kerjaan-kerjaan lainnya yang musti naik cetak hari itu. Shiiizz banget, kan?!
Hwoooaaa,, kemaren rasanya gw pengen marah-marah sama dia, tapi apa daya, gw cuma bawahan sementara dia atasan. Huhuhu. Kalau bisa, rasanya kemaren gw pengen langsung cabut aja dari kantor, ninggalin semua pekerjaan gw, cuek aja, tapi apa daya sekali lagi gw cuma bawahan, pekerja biasa dan dia bosnya. Dan gw ternyata masih peduli juga. Gw berhasil menyelesaikan semuanya kemaren, walaupun harus lembur selembur-lemburnya dan merelakan semua rencana gw kemaren hancur berantakan (Hahaha lebaaaay lagi deh gw). Well, at least melalui blog ini gw bisa mengeluarkan semua uneg-uneg gw. Tulisan gw kali ini cuma numpang nyampah aja, numpang marah-marah. Hehehehe. That's it!
Masalah kecil sebenernya. Gw cuma disuruh mengerjakan dua halaman artikel yang harus selesai hari itu juga. Memang artikel itu jatah gw buat ngerjain, tapiiii dari sekian kali miting di bulan ini dan bulan lalu sudah disepakati kalau artikel tersebut baru akan masuk di edisi dua bulan lagi. Kemaren siang tiba-tiba gw disuruh ngerjain buat edisi depan dan harus naik cetak hari itu juga. WTF!! Sementara gw masih harus mengejar kerjaan-kerjaan lainnya yang musti naik cetak hari itu. Shiiizz banget, kan?!
Hwoooaaa,, kemaren rasanya gw pengen marah-marah sama dia, tapi apa daya, gw cuma bawahan sementara dia atasan. Huhuhu. Kalau bisa, rasanya kemaren gw pengen langsung cabut aja dari kantor, ninggalin semua pekerjaan gw, cuek aja, tapi apa daya sekali lagi gw cuma bawahan, pekerja biasa dan dia bosnya. Dan gw ternyata masih peduli juga. Gw berhasil menyelesaikan semuanya kemaren, walaupun harus lembur selembur-lemburnya dan merelakan semua rencana gw kemaren hancur berantakan (Hahaha lebaaaay lagi deh gw). Well, at least melalui blog ini gw bisa mengeluarkan semua uneg-uneg gw. Tulisan gw kali ini cuma numpang nyampah aja, numpang marah-marah. Hehehehe. That's it!
Tuesday, July 14, 2009
Time to holiday, Time to Jogjakarta!!
Terkadang ada perasaan iri saat ngeliat anak-anak sekolah atau mereka-mereka yang masih kuliah. Kenapa? Bukan sulap bukan sihir tapi lebih kepada karena mereka masih punya jatah liburan yang cukup banyak. Sementara kita-kita ini yang udah pada kerja kayaknya susaaaaahh banget mau liburan aja. Harus ijin cuti dululah, harus selesein kerjaan dululah sebelum cuti, harus inilah, itulah, dst.. dst.. kebanyakan syarat a.k.a rempong deh!!
Tapiiiiii.. karena gw cukup pintar dan gesit (hahaha sedikit memuji diri sendiri), akhirnya gw bisa juga colong-colong waktu buat liburan, jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama pacar dan teman-teman tersayang (hueeekks..). Dan berangkatlah gw ke Jogjakarta bersama tujuh personel lainnya, which are Bobee, Robin, Erik, Dain, Anda, Dhiesta and Divi (Dhiesta's bf). And the journey begins...
Day 1
Dimulai di sore hari setelah gw pulang kerja. Awalnya gw, Bobee, Robin dan Erik terancam ga berangkat hari itu bersama yang lainnya dengan kereta Taksaka 2. Semua karena Erik sakit, muntah2 dan diare. Kesalahan gw juga sih mencekoki dia dengan Baccardi 151 malam sebelumnya. Well, gw ga tau kalo ternyata perutnya sesensitif itu. I'm so sorry dear Erik. Tapi untungnya, pada akhirnya, Erik bisa merasa baikan setelah diperiksa dokter dan beristirahat sebelumnya. Berangkatlah kami dengan waktu yang sedikit mepet menuju stasiun Gambir untuk menyusul yang lainnya.
Day 2
Perjalanan panjang kami lalui di dalam kereta. tertawa-tawa, terkantuk-kantuk, tidur, dan tertawa-tawa lagi. Sampai juga akhirnya di stasiun Tugu, Jogjakarta sekitar jam 6 pagi. Kami langsung melesat ke Rumah Purwanggan, tempat kami menginap selama di sana untuk beristirahat sebentar. Jam 9 teng berangkatlah kami dengan mobil sewaan menuju Kaliurang, Prambanan dan Parangtritis. Sayangnya, Erik terpaksa stay at home for a day cause he's still feeling a bit sick.
Hari pertama cukup menyenangkan, Kaliurang tempat yang bagus untuk foto-foto (hahaha tetep foto-foto). Prambanan? I'm always in love with that place/temple. Parangtritis? Sayangnya, kami sedikit telat sampai di sana. Karena tepat saat Magrib menjelang kami baru sampai di sana, jadi hanya bisa sebentar saja menikmati Parangtritis. Dan malampun ditutup dengan menyusuri jalan menuju Malioboro bersama-sama and good news Erik can come with us.
Day 3
Rencana awal berangkat jam 9 pagi, terpaksa molor 1,5 jam karena satu dan lain hal. Lebih tepatnya karena banyak yang merasa sakit dan kecapean, hehehe. Rutinitas hari itu adalah menuju Borobudur dan rafting di sungai Ello. Tiada disangka tiada diduga, gw sedikit kecewa saat berada di Borobudur karena mereka punya harga khusus untuk turis asing, yaitu 120 ribu rupiah/orang, sementara untuk pribumi cuma 12.500 rupiah/orang. What a shame! Bener-bener pemerasan. Ckckckck.
Anyway, bisa menikmati Borobudur bersama teman-teman membuat semua kekecewaan gw terlupakan. After Borobudur, lanjut ke sungai Ello untuk rafting bersama. Karena kami berdelapan, maka kami terpaksa menyewa dua kapal untuk rafting dan melakukan hompimpa untuk menentukan siapa di kapal mana. Dan terbentuklah tim Baccardi yang diketuai oleh gw sendiri (hehehe) dengan anggota Robin, Anda dan Bobee VS tim Pink yang diketuai oleh Dain dengan anggota Dhiesta, Divi dan Erik. And surprisingly Baccardi team is on fire,, hehehe we beated Pink team.. xp dan semua berkat kerja sama tim yang baik, hohoho. Seruuuuuuu!!!
After rafting, we went home. Bersih-bersih dan istirahat. Tapi, karena sudah terlanjur menyewa mobil untuk 24 jam hari itu, alhasil sekitar jam 10 malam kami pergi lagi. Sayangnya, ga semua bisa ikut karena Bobee sakit, Erik juga masih merasa ga enak badan dan mas Robin gw larang ikut pergi (karena badannya panas), jadi hanya 5 personel saja yang pergi. Kami pun melesat menuju ke daerah Senturan dengan dipandu oleh Mas Bayu (kenalannya jeng Dhiesta). Ibaratnya di daerah bisa dibilang Kemangnya Jogja. Duduk-duduk di Padikoe Cafe, gw, Anda, Dhiesta and Dain terkaget-kaget dengan harga2 yang murah di sana yang ga mungkin kita temui di Kemang ataupun daerah lain di Jakarta. Gilaaaaa gw pesen hot chocolate cuma seharga 6 ribu rupiah dan rasanya enak banget!! Terkagum-kagum gw dibuatnya. Ngobrol ngalor ngidul sampe sekitar jam 1, karena lelah kami pun kembali ke rumah.
Day 4
Waktunya jalan-jalan dalam kota!! Taman Sari dan Keraton jadi tujuan utama hari itu. Yang pasti buat foto-foto, hahhaha. Sorenya, aktivitas utama adalah belanja sepuasnya di Malioboro dan Pasar Beringharjo. Gila-gilaan belanja, tak terasa sudah waktunya pulang. Fyuuuuhh padahal ga pengen banget liburannya berakhir. Well, akhirnya kami pun pulang dengan naik kereta Bima jam 10.15pm. Dan sampai di Gambir, Jakarta jam 7 pagi esok harinya and guess what, jam 9-nya gw langsung masuk kerja. Gilaaaaa.. udah mau mati rasanya.
But at all, liburan kemaren sangat menyenangkan. I want to thanks to u all girls and guys (to Bobee, Dain, Anda, Dhiesta, Divi, Robin and Erik). It was a fun holiday!! Maybe next time we can do it again, have a fun holiday together. I wish..
Tapiiiiii.. karena gw cukup pintar dan gesit (hahaha sedikit memuji diri sendiri), akhirnya gw bisa juga colong-colong waktu buat liburan, jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama pacar dan teman-teman tersayang (hueeekks..). Dan berangkatlah gw ke Jogjakarta bersama tujuh personel lainnya, which are Bobee, Robin, Erik, Dain, Anda, Dhiesta and Divi (Dhiesta's bf). And the journey begins...
(Here we are from left to right: Erik, Divi,
Robin, Dhiesta, Me, Bobee, Anda and Dain)
Robin, Dhiesta, Me, Bobee, Anda and Dain)
Day 1
Dimulai di sore hari setelah gw pulang kerja. Awalnya gw, Bobee, Robin dan Erik terancam ga berangkat hari itu bersama yang lainnya dengan kereta Taksaka 2. Semua karena Erik sakit, muntah2 dan diare. Kesalahan gw juga sih mencekoki dia dengan Baccardi 151 malam sebelumnya. Well, gw ga tau kalo ternyata perutnya sesensitif itu. I'm so sorry dear Erik. Tapi untungnya, pada akhirnya, Erik bisa merasa baikan setelah diperiksa dokter dan beristirahat sebelumnya. Berangkatlah kami dengan waktu yang sedikit mepet menuju stasiun Gambir untuk menyusul yang lainnya.
Day 2
Perjalanan panjang kami lalui di dalam kereta. tertawa-tawa, terkantuk-kantuk, tidur, dan tertawa-tawa lagi. Sampai juga akhirnya di stasiun Tugu, Jogjakarta sekitar jam 6 pagi. Kami langsung melesat ke Rumah Purwanggan, tempat kami menginap selama di sana untuk beristirahat sebentar. Jam 9 teng berangkatlah kami dengan mobil sewaan menuju Kaliurang, Prambanan dan Parangtritis. Sayangnya, Erik terpaksa stay at home for a day cause he's still feeling a bit sick.
Hari pertama cukup menyenangkan, Kaliurang tempat yang bagus untuk foto-foto (hahaha tetep foto-foto). Prambanan? I'm always in love with that place/temple. Parangtritis? Sayangnya, kami sedikit telat sampai di sana. Karena tepat saat Magrib menjelang kami baru sampai di sana, jadi hanya bisa sebentar saja menikmati Parangtritis. Dan malampun ditutup dengan menyusuri jalan menuju Malioboro bersama-sama and good news Erik can come with us.
Day 3
Rencana awal berangkat jam 9 pagi, terpaksa molor 1,5 jam karena satu dan lain hal. Lebih tepatnya karena banyak yang merasa sakit dan kecapean, hehehe. Rutinitas hari itu adalah menuju Borobudur dan rafting di sungai Ello. Tiada disangka tiada diduga, gw sedikit kecewa saat berada di Borobudur karena mereka punya harga khusus untuk turis asing, yaitu 120 ribu rupiah/orang, sementara untuk pribumi cuma 12.500 rupiah/orang. What a shame! Bener-bener pemerasan. Ckckckck.
Anyway, bisa menikmati Borobudur bersama teman-teman membuat semua kekecewaan gw terlupakan. After Borobudur, lanjut ke sungai Ello untuk rafting bersama. Karena kami berdelapan, maka kami terpaksa menyewa dua kapal untuk rafting dan melakukan hompimpa untuk menentukan siapa di kapal mana. Dan terbentuklah tim Baccardi yang diketuai oleh gw sendiri (hehehe) dengan anggota Robin, Anda dan Bobee VS tim Pink yang diketuai oleh Dain dengan anggota Dhiesta, Divi dan Erik. And surprisingly Baccardi team is on fire,, hehehe we beated Pink team.. xp dan semua berkat kerja sama tim yang baik, hohoho. Seruuuuuuu!!!
After rafting, we went home. Bersih-bersih dan istirahat. Tapi, karena sudah terlanjur menyewa mobil untuk 24 jam hari itu, alhasil sekitar jam 10 malam kami pergi lagi. Sayangnya, ga semua bisa ikut karena Bobee sakit, Erik juga masih merasa ga enak badan dan mas Robin gw larang ikut pergi (karena badannya panas), jadi hanya 5 personel saja yang pergi. Kami pun melesat menuju ke daerah Senturan dengan dipandu oleh Mas Bayu (kenalannya jeng Dhiesta). Ibaratnya di daerah bisa dibilang Kemangnya Jogja. Duduk-duduk di Padikoe Cafe, gw, Anda, Dhiesta and Dain terkaget-kaget dengan harga2 yang murah di sana yang ga mungkin kita temui di Kemang ataupun daerah lain di Jakarta. Gilaaaaa gw pesen hot chocolate cuma seharga 6 ribu rupiah dan rasanya enak banget!! Terkagum-kagum gw dibuatnya. Ngobrol ngalor ngidul sampe sekitar jam 1, karena lelah kami pun kembali ke rumah.
Day 4
Waktunya jalan-jalan dalam kota!! Taman Sari dan Keraton jadi tujuan utama hari itu. Yang pasti buat foto-foto, hahhaha. Sorenya, aktivitas utama adalah belanja sepuasnya di Malioboro dan Pasar Beringharjo. Gila-gilaan belanja, tak terasa sudah waktunya pulang. Fyuuuuhh padahal ga pengen banget liburannya berakhir. Well, akhirnya kami pun pulang dengan naik kereta Bima jam 10.15pm. Dan sampai di Gambir, Jakarta jam 7 pagi esok harinya and guess what, jam 9-nya gw langsung masuk kerja. Gilaaaaa.. udah mau mati rasanya.
But at all, liburan kemaren sangat menyenangkan. I want to thanks to u all girls and guys (to Bobee, Dain, Anda, Dhiesta, Divi, Robin and Erik). It was a fun holiday!! Maybe next time we can do it again, have a fun holiday together. I wish..
Thursday, July 09, 2009
Please Introduce
Sebenernya sudah cukup lama gw pengen nulis tentang yang satu ini, tapi apa daya belum ada momen yang pas (at least menurut gw). Pengen meng-introduce seseorang yang tinggal jauh di Eropa sana. Seseorang yang beberapa bulan terakhir (since the last day in September 2008) ini berperan mewujudkan status di facebook gw yang tadinya single menjadi in a relationship. Hehe. Yep, my boyfriend. :D *unjuk gigi - mode on*
His name is Robin, atau biasa juga dipanggil mas Robin/mas Corba. He's Dutch dan sekarang masih kuliah di salah satu Universitas di Arnhem. And now he's in Jakarta, he comes to Jakarta to visit me for 3 weeks. Senangnyaaaaaa!!!
Hari Minggu lalu gw dan Bobee menjemput dia di bandara. Setelah hampir 6 bulan ga ketemu (terakhir ketemu bulan Januari dan gw ditinggal pergi pulang kampung,huhuhu) akhirnya gw bisa ketemu lagi sama dia. Hehehe. Bisa pacaran deh walaupun cuma sebentar, hwakakakak. Noraknya. Kali ini dia dateng ga sendiri, tapi dengan membawa temannya, Erik.
Pertama kali kenal Robin waktu gw dan teman-teman kampus mengadakan buka puasa bersama di salah satu panti asuhan di Depok bulan Agustus 2008 lalu. Dia dateng ke Indonesia pertama kalinya bulan Agustus 2008 dan stay di sini sampe Januari 2009 lalu untuk kerja (magang). Nah, kebetulan tempat dia magang saat itu sama dengan tempat Dhiesta kerja. Jadilah Dhiesta ngajak dia ke acara buka puasa bersama dan kami pun bertemu. Hehehe.
Dari perkenalan di tempat buka puasa, akhirnya hubungan gw dan dia berlanjut terus dan terus dan terus dan lagi dan lagi dan lagi. Hehehehe. Sampai sekarang deh. Betapa senangnya gw karena dia mau mati-matian kuliah sambil kerja di Belanda sana untuk bisa balik lagi ke sini menemui gw. Thanks God, I found him!
Hmm.. mungkin segitu aja perkenalan tentang dia di sini, selanjutnya terserah Anda. (hahaha mengikuti salah satu iklan jaman dulu di TV yang cukup populer). So, selama tiga minggu ke depan hari-hari gw akan dipenuhi oleh dia, dia, dan dia dan temannya. :p
Ciao!!
Wednesday, July 08, 2009
The President Election
Rabu, 8 Juli 2009. Hari ini adalah waktunya untuk bangsa Indonesia menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka selama 5 tahun ke depan. Hari ini baru kedua kalinya sepanjang negara Indonesia berdiri kita diberi kesempatan untuk memilih sendiri calon Presiden kita. Jadi,jangan sampai kesempatan (untuk memilih) yang sudah kita dapatkan disia-siakan begitu saja.
Gw baru saja pulang dari TPS 33 di dekat rumah. Baru saja selesai "menyontreng" pasangan yang gw anggap lebih pantas (dari pasangan-pasangan lain) untuk diberi tanggung jawab meng-handle negara ini. Awalnya gw pikir antrian yang panjang akan menyambut gw begitu gw sampe di TPS,but I was wrong.
Ternyata,antrian untuk memilih presiden dan wakil presiden jauh lebih cepat dibanding waktu kita memilih partai dan anggota legislatif yang banyaaaaaakkk banget pilihannya. Thanks God! Hehe. Begitu sampe di TPS, gw bersama nyokap dan kakak perempuan gw langsung mendaftar ke bagian registrasi untuk mendapat nomor urut. Ga sampai lima menit nomor urut gw, 299, langsung dipanggil tepat setelah kakak dan nyokap gw.
Proses penyontrengan pun ternyata bisa dibilang cukup mudah. Mungkin karena pilihannya yang hanya sampai nomor urut 3, jadi membuka kertas suaranya juga ga sulit dan ga bikin repot (terutama buat orang-orang yang sudah berumur). Begitu kertas dibuka dengan yakin gw "menyontreng" nomor urut ... (Rahasia). Hehe. Setelahnya gw menuju kotak suara dan memasukkan kertas suara ke dalamnya. And as usual, setelah itu gw diharuskan mencelupkan salah satu jari tangan ke dalam tinta cair berwarna biru sebagai bukti bahwa gw telah memberikan hak suara gw.
So,it is quite simple,right?! Sekarang tinggal berharap dan menunggu hasil penghitungan suaranya aja. Semoga semuanya berjalan lancar, tanpa ada kecurangan-kecurangan atau keributan-keributan yang ga penting. Semoga juga yang terbaik yang akan menang dan bisa melanjutkan memimpin bangsa Indonesia selama lima tahun ke depan dengan baik juga. Mungkin sedikit terlambat, tapi gw tetap ingin mengajak kalian semua (yang baca blog ini) untuk tetap antusias memberikan hak suara kalian. Menjadi orang yang berani menentukan, memilih dan bisa menerima hasilnya nanti. Jangan jadi golput! Golput bukan pilihan! U have to vote, guys..
Love,
Gie#7
Gw baru saja pulang dari TPS 33 di dekat rumah. Baru saja selesai "menyontreng" pasangan yang gw anggap lebih pantas (dari pasangan-pasangan lain) untuk diberi tanggung jawab meng-handle negara ini. Awalnya gw pikir antrian yang panjang akan menyambut gw begitu gw sampe di TPS,but I was wrong.
Ternyata,antrian untuk memilih presiden dan wakil presiden jauh lebih cepat dibanding waktu kita memilih partai dan anggota legislatif yang banyaaaaaakkk banget pilihannya. Thanks God! Hehe. Begitu sampe di TPS, gw bersama nyokap dan kakak perempuan gw langsung mendaftar ke bagian registrasi untuk mendapat nomor urut. Ga sampai lima menit nomor urut gw, 299, langsung dipanggil tepat setelah kakak dan nyokap gw.
Proses penyontrengan pun ternyata bisa dibilang cukup mudah. Mungkin karena pilihannya yang hanya sampai nomor urut 3, jadi membuka kertas suaranya juga ga sulit dan ga bikin repot (terutama buat orang-orang yang sudah berumur). Begitu kertas dibuka dengan yakin gw "menyontreng" nomor urut ... (Rahasia). Hehe. Setelahnya gw menuju kotak suara dan memasukkan kertas suara ke dalamnya. And as usual, setelah itu gw diharuskan mencelupkan salah satu jari tangan ke dalam tinta cair berwarna biru sebagai bukti bahwa gw telah memberikan hak suara gw.
So,it is quite simple,right?! Sekarang tinggal berharap dan menunggu hasil penghitungan suaranya aja. Semoga semuanya berjalan lancar, tanpa ada kecurangan-kecurangan atau keributan-keributan yang ga penting. Semoga juga yang terbaik yang akan menang dan bisa melanjutkan memimpin bangsa Indonesia selama lima tahun ke depan dengan baik juga. Mungkin sedikit terlambat, tapi gw tetap ingin mengajak kalian semua (yang baca blog ini) untuk tetap antusias memberikan hak suara kalian. Menjadi orang yang berani menentukan, memilih dan bisa menerima hasilnya nanti. Jangan jadi golput! Golput bukan pilihan! U have to vote, guys..
Love,
Gie#7
Wednesday, July 01, 2009
Working in Bali = .......?
Bali!! Yep, Bali!! Apa yang terlintas di benak lo saat pertama kali denger kata Bali disebut? Liburan? Pantai? Nice view? Bule? Party? Well, apa aja bisa menggambarkan Bali, terutama hal-hal yang berhubungan dengan bersenang-senang dan liburan.. But for God shake, hari Jumat sampai hari Senen kemaren gw baru aja dari sana, and not for a holiday but W.O.R.K.I.N.G!!
Awalnya memang it sounds like: working=boring,, tapi ternyata salah banget!! the truth is: working in Bali=having fun and not boring at all.. :D hahahaha. Beruntungnya gw dikirim ke sana untuk liputan di saat musim liburan gini. Many people there, so I won't feel bored. Belum lagi gw dikirim ke sana ga sendirian, tap ber-4-an dengan Mr. Hary Subastian (Fotografer MRA Group), Ms. Baby (Reporter Fitness Magazine) and Ms. Dini Citra (Reporter Cosmopolitan Magazine). They're very nice to me and I like them.
MRA Bali International Triathlon, itu nama acara yang gw liput di sana. Puncak acaranya (perlombaan triathlon) baru digelar hari Minggu pagi jam 6-12 siang. So, betapa senangnya gw berangkat dari hari Jumatnya dan pulang di hari Senen, sementara bener2 bekerja hanya di hari Minggu saja. Hehehe. Mantab gaaaaaaan..*kaskus-ers mode on*
Selama di Bali gw kenalan dengan banyak orang, ada orang2 dari Metro TV, SCTV, Cycling Magazine, Travel Works, atlet2 triathlonnya dll dll. Seneng banget bisa dapet kenalan baru dan bersenang-senang di sana for free!! Mungkin puncak dari kesenangan selama di sana adalah saat malam terakhir. (We're going to Sky Garden@Legian and have a party there. Loooovvvveeee it!!) Perlombaan triathlon selesai diliput, siangnya beristirahat dan malemnya bersenang-senang sebagai penutupan hari. Hohohoho. Bahagianya hidupku.
And now, just let these photos share the stories:
I and Baby were attending the cocktail party@Four Seasons Resort, Jimbaran.
(Mas Hary and Dincit were also there with us..)
Mas Hari, Dincit and I were having breakfast @ Bali Golf and Country Club, Nusa Dua (place where we sleep). Thanks to Baby for taking this picture of us.
Dinner at Flying Fish Restaurant, Outrigger Hotel
Me with Luke McKenzie (1st price winner of MRA Bali International Triathlon 2009)
Four Seasons Jimbaran beach,, together with Mbak Ance, Mas Hary and Dincit..
Closing Party@Sky Garden, Legian
together with SCTV and Metro TV crew
Subscribe to:
Posts (Atom)