Knowledge and Experience. They just know how to keep me feel alive.....
Wednesday, December 28, 2011
Hammerhead
Akhirnya setelah dua tahun lalu saya pernah memposting tulisan "Deep Blue Sea" dan mencoba Discovery Scuba Diving, baru sekarang saya memutuskan untuk ambil diving license. Sebenarnya udah lama saya mauuuuu banget punya license, tapi karena biayanya yang ga murah, jadi saya menunggu sampai waktunya tepat dan tentunya sampai dana terkumpul. Hehehe.
Sebelum saya benar-benar nyemplung, saya dan Bee menyempatkan diri untuk survey beberapa klub diving yang berbasis di Jakarta. Buat saya dan Bee, perlu banget melakukan survey untuk hal semacam ini, karena kami berdua masih buta dalam dunia per-diving-an. Dan akhirnya setelah sibuk pilah-pilih pilah-pilih dan membanding-bandingkan, kami sama-sama memutuskan untuk ikut kelas dari Hammerhead Diving Club yang berlisensi CMAS. Klub ini rekomen dari teman kantor Bee, yang juga jadi anggotanya. Selain itu, jadwal dan harga yang ditawarkan Hammerhead yang paling sesuai buat kami untuk saat ini.
Jadilah udah 3 minggu ini kami habiskan waktu weekend kami untuk ikut kelas diving di Hammerhead. Minggu pertama kami belajar banyak tentang teori-teori untuk bekal nyemplung pas tahun baru nanti. Minggu kedua dan ketiga kami praktek di Kolam Renang Senayan lengkap dengan peralatan selam. Seruuuu!! Saya sudah tidak sabar menunggu tripnya (dan tentunya trip-trip selanjutnya segera setelah saya punya license.... Hohohohooo).
Tuesday, December 20, 2011
What a year!
Januari
Not a good start for me. Harus berpisah sementara dengan dia. Memang bukan untuk yang pertama kalinya, tapi waktu itu kami tidak tahu pasti berapa lama kami harus berpisah, pun kapan kami akan bertemu lagi. Sedikit adegan drama di bandara mewarnai perpisahan kami, sampai teman-teman saya yang ada di sana ikut berkaca-kaca. Tapi ibaratnya life must go on, jadi perpisahan itu harus terjadi juga. Sebagai penghibur hati, seminggu setelah perpisahan sementara itu, saya dan Bee pergi berlibur ke Malaysia. Oh ya, akhir bulan Januari, Erik (pacar Bee) datang ke Jakarta untuk magang selama +/- 6 bulan. Jadi, bulan ini saya 3 kali bolak-balik ke bandara.
Februari
Setelah dia pergi, saya mulai merasa hampa. Apalagi selama sebulan terakhir itu, kami justru lebih sering beradu argumen. Banyak masalah menerpa kami, dan mulai membuka mata kami berdua. Bulan Februari saya diisi juga dengan perjalanan saya ke tanah Bali dengan teman-teman sepergalauan : Shanti, Sekar, Meida, Iboy, dan Oneng, untuk menyambangi Anda yang kebetulan bekerja di sana. Satu kata untuk perjalanan kali itu : Menyenangkan!!
Maret
Sahabat terbaik saya, Bee, berulang tahun. Bukan ulang tahun terbaiknya, karena saat itu ibunya harus dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi. Tapi untungnya, semua berakhir baik. Bulan ini saya disibukkan dengan persiapan proyek pertama Lalita.
April
Bulan paling gila buat saya. Di awal bulan saya pergi menjamah Singapura dengan 3 teman (sepergalauan lagi) : Shanti, Sekar dan Oneng. Rencana perjalanan ini sudah dari setahun sebelumnya kami buat (maklum berburu tiket murah Air Asia pada waktu itu) dan seharusnya Bee juga ikut serta, tapi karena satu dan lain hal dia ga jadi ikut. Maka jadilah kami berempat saja pergi berjelajah ke Universal Studio, Ikea, Mustafa Center, Bugis Street, Orchard Road, dsb dsb. It was totally crazy with the bitches! Super fun!
Seminggu setelah perjalanan itu, saya dibuat gila dengan proyek Lalita. Bersama dengan Bee dan Ly, kami banyak mendapat pengalaman baru dari proyek ini. Belajar menghandle klien yang menyebalkan, bertemu dengan orang-orang baru dan jadi lebih tahu kalo yang namanya pernikahan itu ribet. Hahahahaa. But it was worth! Kami senang dan puas dengan apa yang kami capai di bulan itu.
Mei
Seingat saya di bulan ini saya mulai ikut kursus bahasa Perancis di CCF barengan Bee dan -i-. Kami ikut kelas bahasa Perancis bukan tanpa alasan, selain mau menambah skill lain, kebetulan kami juga punya usaha kecil-kecilan, Payung Bahasa, yang baru berhasil mendapat kerja sama dengan sebuah perusahaan Perancis. :-)
Di bulan ini juga, saya (dan beberapa sahabat) 'kehilangan' seorang teman. Well, dia yang memutuskan pertemanan kami, bukan saya atau pun teman saya yang lainnya. Sedih? Lumayan. But this is her loss, not mine, nor ours. I still have plenty of friends that care enough for me and themselves. So, why bother?
Juni
It was an exciting month. Saya sibuk mempersiapkan perintilan-perintilan untuk rencana liburan di bulan Agustus - September. Wooohoooo!
Juli
Masih disibukkan dengan perintilan-perintilan sebelumnya. Tanggal 15 Juli 2011 saya officially berpisah dengan behel atas, setelah hampir 9 tahun. Hahahahaaa. Selain itu, di bulan Juli ini saya berhasil nonton Live Performance band favorit saya, The Cranberries, di acara Java Rockin' Land. Puuuuaaaasss bangeeettt!!!
Agustus
Bulan kelahiran saya! Sudah masuk bulan Ramadhan tahun ini. Seperti biasa kesibukkan saya ya menghadiri acara-acara buka puasa bersama, sebagai wujud eksistensi diri. Tahun ini saya kembali merayakan ulang tahun dengan keluarga. Dan di akhir bulan Agustus, saya terbang ke belahan dunia lain untuk menemui seseorang yang sangat spesial buat saya.
September
Menjadi bulan favorit saya sepanjang tahun 2011. Perjalanan ke Belanda, Belgia dan Itali di tahun ini benar-benar sukses me-refresh pikiran, hati dan tubuh saya. I feel so lucky and am really grateful for that. Sayangnya, setelah pulang dari liburan saya terkena post-holiday-syndrome. Benar-benar malas untuk kembali kerja lagi. Tapi untungnya, mulai bulan ini sampai penghujung tahun, kantor selalu mengirim saya ke Singapura setidaknya satu kali dalam sebulan untuk urusan pekerjaan. ^_^
Oiya, hampir terlewat, tepat di penghujung bulan ini, saya dan Robin resmi 3 tahunan.
Oktober
Saya pergi ke Bali lagi. Kalau dipikir-pikir, tahun ini saya boros banget. Terlalu sering jalan-jalan. *numpang curhat* Tapi, perjalanan ke Bali kali ini agak sedikit beda, karena saya hanya pergi ke daerah Ubud dan Amed. Perjalanan yang menenangkan.
November
Bisa dibilang November 2011 jadi bulan yang lumayan melelahkan. Robin masuk rumah sakit selama hampir seminggu. Kemudian beberapa acara kawinan harus saya hadiri. Terlebih lagi tanggal 20-11-2011, saya dan Robin pergi ke 3 wedding berturut-turut. Dang!
Desember
Bulan ini belum berakhir. Tapi so far bulan ini cukup menyenangkan. Saya banyak kenal orang baru, mulai mengikuti kelas diving, dan tentunya merayakan tradisi Sinterklaas seperti tahun sebelumnya dengan Robin. Dan rencananya malam tahun baru nanti akan saya rayakan di Pulau Pramuka untuk ujian diving. Ga sabaaaarrrrr......
Not a good start for me. Harus berpisah sementara dengan dia. Memang bukan untuk yang pertama kalinya, tapi waktu itu kami tidak tahu pasti berapa lama kami harus berpisah, pun kapan kami akan bertemu lagi. Sedikit adegan drama di bandara mewarnai perpisahan kami, sampai teman-teman saya yang ada di sana ikut berkaca-kaca. Tapi ibaratnya life must go on, jadi perpisahan itu harus terjadi juga. Sebagai penghibur hati, seminggu setelah perpisahan sementara itu, saya dan Bee pergi berlibur ke Malaysia. Oh ya, akhir bulan Januari, Erik (pacar Bee) datang ke Jakarta untuk magang selama +/- 6 bulan. Jadi, bulan ini saya 3 kali bolak-balik ke bandara.
Februari
Setelah dia pergi, saya mulai merasa hampa. Apalagi selama sebulan terakhir itu, kami justru lebih sering beradu argumen. Banyak masalah menerpa kami, dan mulai membuka mata kami berdua. Bulan Februari saya diisi juga dengan perjalanan saya ke tanah Bali dengan teman-teman sepergalauan : Shanti, Sekar, Meida, Iboy, dan Oneng, untuk menyambangi Anda yang kebetulan bekerja di sana. Satu kata untuk perjalanan kali itu : Menyenangkan!!
Maret
Sahabat terbaik saya, Bee, berulang tahun. Bukan ulang tahun terbaiknya, karena saat itu ibunya harus dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi. Tapi untungnya, semua berakhir baik. Bulan ini saya disibukkan dengan persiapan proyek pertama Lalita.
April
Bulan paling gila buat saya. Di awal bulan saya pergi menjamah Singapura dengan 3 teman (sepergalauan lagi) : Shanti, Sekar dan Oneng. Rencana perjalanan ini sudah dari setahun sebelumnya kami buat (maklum berburu tiket murah Air Asia pada waktu itu) dan seharusnya Bee juga ikut serta, tapi karena satu dan lain hal dia ga jadi ikut. Maka jadilah kami berempat saja pergi berjelajah ke Universal Studio, Ikea, Mustafa Center, Bugis Street, Orchard Road, dsb dsb. It was totally crazy with the bitches! Super fun!
Seminggu setelah perjalanan itu, saya dibuat gila dengan proyek Lalita. Bersama dengan Bee dan Ly, kami banyak mendapat pengalaman baru dari proyek ini. Belajar menghandle klien yang menyebalkan, bertemu dengan orang-orang baru dan jadi lebih tahu kalo yang namanya pernikahan itu ribet. Hahahahaa. But it was worth! Kami senang dan puas dengan apa yang kami capai di bulan itu.
Mei
Seingat saya di bulan ini saya mulai ikut kursus bahasa Perancis di CCF barengan Bee dan -i-. Kami ikut kelas bahasa Perancis bukan tanpa alasan, selain mau menambah skill lain, kebetulan kami juga punya usaha kecil-kecilan, Payung Bahasa, yang baru berhasil mendapat kerja sama dengan sebuah perusahaan Perancis. :-)
Di bulan ini juga, saya (dan beberapa sahabat) 'kehilangan' seorang teman. Well, dia yang memutuskan pertemanan kami, bukan saya atau pun teman saya yang lainnya. Sedih? Lumayan. But this is her loss, not mine, nor ours. I still have plenty of friends that care enough for me and themselves. So, why bother?
Juni
It was an exciting month. Saya sibuk mempersiapkan perintilan-perintilan untuk rencana liburan di bulan Agustus - September. Wooohoooo!
Juli
Masih disibukkan dengan perintilan-perintilan sebelumnya. Tanggal 15 Juli 2011 saya officially berpisah dengan behel atas, setelah hampir 9 tahun. Hahahahaaa. Selain itu, di bulan Juli ini saya berhasil nonton Live Performance band favorit saya, The Cranberries, di acara Java Rockin' Land. Puuuuaaaasss bangeeettt!!!
Agustus
Bulan kelahiran saya! Sudah masuk bulan Ramadhan tahun ini. Seperti biasa kesibukkan saya ya menghadiri acara-acara buka puasa bersama, sebagai wujud eksistensi diri. Tahun ini saya kembali merayakan ulang tahun dengan keluarga. Dan di akhir bulan Agustus, saya terbang ke belahan dunia lain untuk menemui seseorang yang sangat spesial buat saya.
September
Menjadi bulan favorit saya sepanjang tahun 2011. Perjalanan ke Belanda, Belgia dan Itali di tahun ini benar-benar sukses me-refresh pikiran, hati dan tubuh saya. I feel so lucky and am really grateful for that. Sayangnya, setelah pulang dari liburan saya terkena post-holiday-syndrome. Benar-benar malas untuk kembali kerja lagi. Tapi untungnya, mulai bulan ini sampai penghujung tahun, kantor selalu mengirim saya ke Singapura setidaknya satu kali dalam sebulan untuk urusan pekerjaan. ^_^
Oiya, hampir terlewat, tepat di penghujung bulan ini, saya dan Robin resmi 3 tahunan.
Oktober
Saya pergi ke Bali lagi. Kalau dipikir-pikir, tahun ini saya boros banget. Terlalu sering jalan-jalan. *numpang curhat* Tapi, perjalanan ke Bali kali ini agak sedikit beda, karena saya hanya pergi ke daerah Ubud dan Amed. Perjalanan yang menenangkan.
November
Bisa dibilang November 2011 jadi bulan yang lumayan melelahkan. Robin masuk rumah sakit selama hampir seminggu. Kemudian beberapa acara kawinan harus saya hadiri. Terlebih lagi tanggal 20-11-2011, saya dan Robin pergi ke 3 wedding berturut-turut. Dang!
Desember
Bulan ini belum berakhir. Tapi so far bulan ini cukup menyenangkan. Saya banyak kenal orang baru, mulai mengikuti kelas diving, dan tentunya merayakan tradisi Sinterklaas seperti tahun sebelumnya dengan Robin. Dan rencananya malam tahun baru nanti akan saya rayakan di Pulau Pramuka untuk ujian diving. Ga sabaaaarrrrr......
Tuesday, December 13, 2011
Miscellaneous (2)
Baru saja saya selesai mengutak-atik tampilan blog saya. Tapi kok kayaknya kurang bagus ya hasilnya? Aaaarrghh saya emang ga kreatif, mungkin emang sense of arts saya kurang. Karena pada dasarnya saya lebih suka hal-hal berbau olahraga dibanding kesenian. Tapi kadang-kadang pengen juga bisa sekreatif macam kebanyakan teman-teman wanita saya dalam hal berkreasi. Susaaahhh...... :(
Anyhow, sudah hampir penghujung tahun 2011. Gilaaaa berasa cepet banget ga sih waktu? Tiba-tiba udah bulan Desember aja, tiba-tiba udah mau tahun 2012. Is it going to be the end of the world? We never know. Yang pasti saya senang banget sama apa yang sudah saya alami dan capai di tahun 2011 ini dan saya juga sudah punya banyak rencana untuk tahun depan. Wooohoooo! Pastinya harus tetap fokus dan stay positive ngadepin tahun depan. Insya Allah, all iz well..
Dan jangan lupa, tetap bersyukur akan segala hal yang terjadi di sekitar. Sekian.
-Gie-
Anyhow, sudah hampir penghujung tahun 2011. Gilaaaa berasa cepet banget ga sih waktu? Tiba-tiba udah bulan Desember aja, tiba-tiba udah mau tahun 2012. Is it going to be the end of the world? We never know. Yang pasti saya senang banget sama apa yang sudah saya alami dan capai di tahun 2011 ini dan saya juga sudah punya banyak rencana untuk tahun depan. Wooohoooo! Pastinya harus tetap fokus dan stay positive ngadepin tahun depan. Insya Allah, all iz well..
Dan jangan lupa, tetap bersyukur akan segala hal yang terjadi di sekitar. Sekian.
-Gie-
Sunday, November 13, 2011
Miscellaneous
Selamat malam!
Oya, sudah 5 hari ini pacar saya (sebut saja Justin B, bukan nama sebenarnya.. :)) *ketawa geli sendiri*) dirawat di Rumah Sakit. Justin kena penyakit yang cukup sering menyerang orang asing yang tinggal/singgah di Indonesia. Nama penyakitya Amoebiasis. Rasanya sedih kalau ngeliat orang yang kita sayang, sakit atau terluka. Apalagi kalau kita ga bisa ngelakuin apa-apa untuk mengurangi rasa sakitnya. Yang saya bisa lakuin cuma tetap ada buat Justin. Menemani dan membantu dia selama saya bisa. Karena terhalang pekerjaan dan hal lainnya, saya jadi ga bisa setiap saat nemenin dia. Tapi, saya yakin dia pasti mengerti posisi saya. Mudah-mudahan besok Justin sudah bisa keluar dari RS dan kami bisa main pacar-pacaran lagi deh *eeeaaaaa*. Mohon doanya ya teman-teman semoga Robin (enough with Justin! Hahahahahaa) bisa cepat sembuh. :)
Ngomongin soal rumah sakit, Alhamdulillah seumur-umur saya belum pernah ngerasain dirawat di sana. Kalau menurut ibu saya, saat masih bayi saya pernah masuk RS karena muntaber parah (sumpah ga keren banget penyakitnya -_-) waktu dibawa mudik ke kampung halaman alm. ayah saya, di Gorontalo. Tapi selebihnya saya tidak pernah sama sekali dirawat di RS. Walaupun ga pernah dirawat, bukan berarti saya ga pernah sakit. Kadang-kadang saya juga terkena sakit-sakit ringan yang bikin saya sampai lemah tak berdaya, macam migraine, diare, gejala typus, dll dll. Untungnya saya cukup sehat untuk dirawat di rumah saja, tanpa harus menginap di rumah sakit.
Bisa jadi karena saya aktif berolahraga dari dulu, bahkan sempat jadi atlet kampus yang dipuja-puji fans*hooeekks*, saya ga pernah sakitt parah. Tapi, belakangan saya merasa sudah kurang (mulai jarang) olahraga. Alasannya klise, karena kesibukan. Aaaaahh... Saya harus rajin olahraga lagi!!
Saya ga mau sakit! Ngeliat Robin sakit aja rasanya udah ga enak, gimana kalau sampai ngerasain sakit sendiri. Pasti tersiksa banget. Kalau lagi sakit makan apa aja juga pasti ga ada rasanya. Mau ngapa-ngapain ga ada tenaga. Tiap hari cuma berbaring di tempat tidur dan istirahat, for sure it's sooo boring. Belum lagi biaya RS sekarang ini yang notabene mahal banget. *ketok-ketok meja kayu* Jangan sampe deh harus masuk RS.
Nah, karena sehat itu mahal harganya. Mari kita jaga kesehatan diri kita bersama. (do I sound like iklan layanan masyarakat?)
À bientôt!
Kebetulan saya lagi ga bisa tidur, dan yang ada di pikiran saya saat ini cuma: 'saya ingin menulis!'. Ingin menulis apa, saya juga ga tahu. Mungkin karena saking lelahnya badan ini, saya jadi susah tidur dan ingin melakukan sesuatu, mumpung belum ngantuk. Jadi mari menulis (asal-asalan)!
Oya, sudah 5 hari ini pacar saya (sebut saja Justin B, bukan nama sebenarnya.. :)) *ketawa geli sendiri*) dirawat di Rumah Sakit. Justin kena penyakit yang cukup sering menyerang orang asing yang tinggal/singgah di Indonesia. Nama penyakitya Amoebiasis. Rasanya sedih kalau ngeliat orang yang kita sayang, sakit atau terluka. Apalagi kalau kita ga bisa ngelakuin apa-apa untuk mengurangi rasa sakitnya. Yang saya bisa lakuin cuma tetap ada buat Justin. Menemani dan membantu dia selama saya bisa. Karena terhalang pekerjaan dan hal lainnya, saya jadi ga bisa setiap saat nemenin dia. Tapi, saya yakin dia pasti mengerti posisi saya. Mudah-mudahan besok Justin sudah bisa keluar dari RS dan kami bisa main pacar-pacaran lagi deh *eeeaaaaa*. Mohon doanya ya teman-teman semoga Robin (enough with Justin! Hahahahahaa) bisa cepat sembuh. :)
Ngomongin soal rumah sakit, Alhamdulillah seumur-umur saya belum pernah ngerasain dirawat di sana. Kalau menurut ibu saya, saat masih bayi saya pernah masuk RS karena muntaber parah (sumpah ga keren banget penyakitnya -_-) waktu dibawa mudik ke kampung halaman alm. ayah saya, di Gorontalo. Tapi selebihnya saya tidak pernah sama sekali dirawat di RS. Walaupun ga pernah dirawat, bukan berarti saya ga pernah sakit. Kadang-kadang saya juga terkena sakit-sakit ringan yang bikin saya sampai lemah tak berdaya, macam migraine, diare, gejala typus, dll dll. Untungnya saya cukup sehat untuk dirawat di rumah saja, tanpa harus menginap di rumah sakit.
Bisa jadi karena saya aktif berolahraga dari dulu, bahkan sempat jadi atlet kampus yang dipuja-puji fans*hooeekks*, saya ga pernah sakitt parah. Tapi, belakangan saya merasa sudah kurang (mulai jarang) olahraga. Alasannya klise, karena kesibukan. Aaaaahh... Saya harus rajin olahraga lagi!!
Saya ga mau sakit! Ngeliat Robin sakit aja rasanya udah ga enak, gimana kalau sampai ngerasain sakit sendiri. Pasti tersiksa banget. Kalau lagi sakit makan apa aja juga pasti ga ada rasanya. Mau ngapa-ngapain ga ada tenaga. Tiap hari cuma berbaring di tempat tidur dan istirahat, for sure it's sooo boring. Belum lagi biaya RS sekarang ini yang notabene mahal banget. *ketok-ketok meja kayu* Jangan sampe deh harus masuk RS.
Nah, karena sehat itu mahal harganya. Mari kita jaga kesehatan diri kita bersama. (do I sound like iklan layanan masyarakat?)
À bientôt!
Monday, October 24, 2011
Plus vs Minus
Beberapa hari lalu saya dan beberapa teman yang aktif nge-blog ditantang oleh Friska, teman kuliah saya, untuk menuliskan sesuatu di blog masing-masing. Simpel aja sih, dia cuma minta kami memaparkan kelebihan yang kami miliki sebagai seorang manusia. Menurut Friska, dan beberapa teman juga setuju, kalau jauh lebih mudah buat kita (baca: orang) untuk memaparkan kekurangan dirinya, dibanding kelebihannya sendiri. Buat saya? It's not that hard for mentioning my 'plus' point, and of course my 'minus' point, too.
Bukannya sombong atau arogan, tapi kurang lebih pemikiran saya begini: kalau saya menyebutkan satu kekurangan saya, di balik itu saya pasti punya satu kelebihan yang bisa mengcover / menyeimbangkan kekurangan saya tersebut. Contohnya: Saya orang yang galak dan ga sabaran, terutama sama orang-orang terdekat saya. Itu salah satu kekurangan saya, yang bisa bikin saya disebelin orang lain. Tapi di balik kekurangan itu, saya punya kelebihan, yaitu saya orang yang tegas dan ga klemar-klemer alias menye-menye. Saya bisa tegas dalam mengambil keputusan yang menurut saya benar dan sudah saya pikirkan baik-baik sebelumnya. Yah galak dan tegas beda-beda tipis lah yaaa..
Kekurangan saya selanjutnya: saya orangnya suka keukeuh / persistent kalau sudah menyangkut hal-hal yang saya mau. Bisa dibilang sedikit egois kali ya, karena kadang-kadang saya bisa sedikit memaksa (memanipulasi) orang lain untuk menuruti kemauan saya. Tapi, di sisi lain dengan punya kekurangan itu, kelebihan saya adalah saya selalu tahu persis apa yang saya mau. Tahu persis apa yang saya butuhkan untuk mencapai apa yang saya ingin capai. (Itu positif kan? Ga semua orang loh punya kelebihan itu. :D *mintadikeplak*)
Satu point plus lainnya yang saya punya, I'm a loyal person. Loyal in relationship, friendship, work relation, etc. Walaupun kadang banyak godaan sana-sini, tapi saya selalu berusaha menjaga dan terus mensyukuri apa yang sudah saya punya. Percaya ga percaya sih, mungkin itu pengaruh dari zodiac saya juga, yang konon katanya orang-orang di bawah pengaruh zodiac itu adalah orang-orang yang setia:
"Always true to their love, you will seldom find a Leo cheating on their mate. Leo loves strongly, and will defend the honor of those that they love."
"It also can create sparks with the right one as Leos are extremely loyal and enjoy showering affection on their loved ones."
Tapi, di balik kesetiaan saya, saya orang yang susaaaaahhh banget percaya sama orang lain dan selalu takut dikhianati (maaf ya agak-agak sinetron bahasanya -_-"). Yah, masalahnya sudah dari kecil saya punya trauma soal itu (kepercayaan). Kadang-kadang itu yang bikin saya suka shut-down, menutup diri. Untungnya, makin ke sini saya makin bisa belajar menjadi lebih baik dan belajar percaya sama orang lain. :) (point plus lagi tuh, saya orang yang mau belajar memperbaiki diri. Hehehe)
Jadiii kurang lebih begitulah saya. Semoga cukup untuk menjawab tantangan dari si ibu tiri, Friska. Intinya, saya percaya kalau sebenarnya kita selalu bisa melihat sisi baik dari kekurangan seseorang. Dengan begitu, kita bisa belajar dari dua sisi dan memperbaiki diri.
Ciao!
-Gie-
Bukannya sombong atau arogan, tapi kurang lebih pemikiran saya begini: kalau saya menyebutkan satu kekurangan saya, di balik itu saya pasti punya satu kelebihan yang bisa mengcover / menyeimbangkan kekurangan saya tersebut. Contohnya: Saya orang yang galak dan ga sabaran, terutama sama orang-orang terdekat saya. Itu salah satu kekurangan saya, yang bisa bikin saya disebelin orang lain. Tapi di balik kekurangan itu, saya punya kelebihan, yaitu saya orang yang tegas dan ga klemar-klemer alias menye-menye. Saya bisa tegas dalam mengambil keputusan yang menurut saya benar dan sudah saya pikirkan baik-baik sebelumnya. Yah galak dan tegas beda-beda tipis lah yaaa..
Kekurangan saya selanjutnya: saya orangnya suka keukeuh / persistent kalau sudah menyangkut hal-hal yang saya mau. Bisa dibilang sedikit egois kali ya, karena kadang-kadang saya bisa sedikit memaksa (memanipulasi) orang lain untuk menuruti kemauan saya. Tapi, di sisi lain dengan punya kekurangan itu, kelebihan saya adalah saya selalu tahu persis apa yang saya mau. Tahu persis apa yang saya butuhkan untuk mencapai apa yang saya ingin capai. (Itu positif kan? Ga semua orang loh punya kelebihan itu. :D *mintadikeplak*)
Satu point plus lainnya yang saya punya, I'm a loyal person. Loyal in relationship, friendship, work relation, etc. Walaupun kadang banyak godaan sana-sini, tapi saya selalu berusaha menjaga dan terus mensyukuri apa yang sudah saya punya. Percaya ga percaya sih, mungkin itu pengaruh dari zodiac saya juga, yang konon katanya orang-orang di bawah pengaruh zodiac itu adalah orang-orang yang setia:
"Always true to their love, you will seldom find a Leo cheating on their mate. Leo loves strongly, and will defend the honor of those that they love."
"It also can create sparks with the right one as Leos are extremely loyal and enjoy showering affection on their loved ones."
Tapi, di balik kesetiaan saya, saya orang yang susaaaaahhh banget percaya sama orang lain dan selalu takut dikhianati (maaf ya agak-agak sinetron bahasanya -_-"). Yah, masalahnya sudah dari kecil saya punya trauma soal itu (kepercayaan). Kadang-kadang itu yang bikin saya suka shut-down, menutup diri. Untungnya, makin ke sini saya makin bisa belajar menjadi lebih baik dan belajar percaya sama orang lain. :) (point plus lagi tuh, saya orang yang mau belajar memperbaiki diri. Hehehe)
Jadiii kurang lebih begitulah saya. Semoga cukup untuk menjawab tantangan dari si ibu tiri, Friska. Intinya, saya percaya kalau sebenarnya kita selalu bisa melihat sisi baik dari kekurangan seseorang. Dengan begitu, kita bisa belajar dari dua sisi dan memperbaiki diri.
Ciao!
-Gie-
Tuesday, October 18, 2011
Sweet escape : Amed, Bali..
Entah sudah ke berapa kalinya saya menuliskan hal ini, tapi saya ga akan pernah bosan untuk bilang : Saya CINTA Bali!! Bahkan sampai sekarang pun, Bali masih tetap berada di jajaran teratas dalam list "pilihan tempat liburan" saya. Sepanjang tahun ini, saya sudah dua kali pergi ke sana, Februari lalu bersama teman-teman se-peng-galau-an dan yang terakhir, beberapa minggu lalu (saat weekend) bersama sahabat saya, Bee :
Pantai di Amed yang cantik dan bersih, walaupun tidak berpasir putih. Tapi begitu nyemplung ke lautnya, kita langsung bisa snorkeling melihat terumbu-terumbu karang dan ikan-ikan cantik. Luar biasa!
Pemandangan di sepanjang jalan menuju Amed. It's really nice to see and sooo relaxing.
Monday, October 17, 2011
Update! Update!
Alohaaaaa...
Salam dari Jakartaaa...
Sudah sebulan ga update blog ini, jadi kangen nulis lagi. Sepertinya sampai detik ini saya masih post-holiday-syndrome -_-". Sangat tidak bersemangat beraktivitas kembali setelah menghabiskan liburan panjang dan melakukan banyak kegiatan yang menyenangkan. But the show must go on, baby!
Jadi, setelah pulang dari liburan banyak kegiatan yang menanti saya. Tapiii biarpun banyak saya tetap harus SEMANGAAAAATTT!!! *busungkan dada, singsingkan lengan baju, ambil ikat kepala* Untungnya, kembali menghadapi dunia nyata alias pekerjaan, ga seburuk yang saya bayangkan. Justru sebulan terakhir ini, jadi bulan yang cukup menyenangkan buat saya. Gimana ga menyenangkan, dalam jangka waktu dari saya pulang liburan sampai hari ini, saya sudah 2 kali bolak-balik Singapore dibiayai kantor (sombooongg.. *nyengir kuda*) dan 1 kali refreshing ke Bali pas weekend (kalau yang ini atas biaya sendiri).
Di kantor, saya punya jabatan atau lebih tepatnya sebutan baru dari teman-teman kantor, yang kurang bisa dibanggakan tapi (lumayan dah, bro!) bisa bikin saya bolak-balik day trip CGK-SIN, yaitu 'kurir internasional' *sigh.. ga bisa dibanggakan kan?* Ceritanya sekarang kantor saya punya kantor rekanan yang berlokasi di Singapore. Singkatnya, setiap ada shipment selesai yang berhubungan dengan kantor Singapore tersebut, saya harus mengantarkan dokumen-dokumen penting dari Jakarta ke Singapore. Bertemu dengan rekanan di sana dan menyerahkan dokumen itu supaya bisa cepat diproses. Karena bos besar biasanya mau buru-buru, jadilah kantor saya lebih memilih untuk mengirim saya ke sana dibanding mempercayakan jasa kurir yang sebenarnya-benarnya dan sesungguh-sungguhnya, macam DHL,TIKI and the gank.
Rejeki sih buat saya, bisa ga masuk kantor seharian buat 'kerja' (a.k.a jalan-jalan) ke negeri tetangga. Walaupun, sedikit menyiksa juga, karena tiap kali dikirim ke sana, mau ga mau harus nurutin kata kantor, pergi dengan first flight. Zzzzzzz.... Anyway, I enjoy it! Kerjanya paling setengah sampe satu jam, haha hihi meeting sama orang sana, abis itu bebas deh mau menclok-menclok ke mana saya suka. Yang saya pikir menarik dan cukup lucu adalah pramugari and even the pilot saat saya berangkat dan pulang selalu orang-orang yang sama. Ternyata, jadi pramugari kalo dengan jarak penerbangan pendek dan sebentar ga enak juga. Pasti cape banget.
Nampaknya cukup sekian dulu update-an di blog kali ini. Agak-agak ga penting, tapi yah semoga yang membaca bisa sedikit terhibur. ^_^
Ciao!
Salam dari Jakartaaa...
Sudah sebulan ga update blog ini, jadi kangen nulis lagi. Sepertinya sampai detik ini saya masih post-holiday-syndrome -_-". Sangat tidak bersemangat beraktivitas kembali setelah menghabiskan liburan panjang dan melakukan banyak kegiatan yang menyenangkan. But the show must go on, baby!
Jadi, setelah pulang dari liburan banyak kegiatan yang menanti saya. Tapiii biarpun banyak saya tetap harus SEMANGAAAAATTT!!! *busungkan dada, singsingkan lengan baju, ambil ikat kepala* Untungnya, kembali menghadapi dunia nyata alias pekerjaan, ga seburuk yang saya bayangkan. Justru sebulan terakhir ini, jadi bulan yang cukup menyenangkan buat saya. Gimana ga menyenangkan, dalam jangka waktu dari saya pulang liburan sampai hari ini, saya sudah 2 kali bolak-balik Singapore dibiayai kantor (sombooongg.. *nyengir kuda*) dan 1 kali refreshing ke Bali pas weekend (kalau yang ini atas biaya sendiri).
Di kantor, saya punya jabatan atau lebih tepatnya sebutan baru dari teman-teman kantor, yang kurang bisa dibanggakan tapi (lumayan dah, bro!) bisa bikin saya bolak-balik day trip CGK-SIN, yaitu 'kurir internasional' *sigh.. ga bisa dibanggakan kan?* Ceritanya sekarang kantor saya punya kantor rekanan yang berlokasi di Singapore. Singkatnya, setiap ada shipment selesai yang berhubungan dengan kantor Singapore tersebut, saya harus mengantarkan dokumen-dokumen penting dari Jakarta ke Singapore. Bertemu dengan rekanan di sana dan menyerahkan dokumen itu supaya bisa cepat diproses. Karena bos besar biasanya mau buru-buru, jadilah kantor saya lebih memilih untuk mengirim saya ke sana dibanding mempercayakan jasa kurir yang sebenarnya-benarnya dan sesungguh-sungguhnya, macam DHL,TIKI and the gank.
Rejeki sih buat saya, bisa ga masuk kantor seharian buat 'kerja' (a.k.a jalan-jalan) ke negeri tetangga. Walaupun, sedikit menyiksa juga, karena tiap kali dikirim ke sana, mau ga mau harus nurutin kata kantor, pergi dengan first flight. Zzzzzzz.... Anyway, I enjoy it! Kerjanya paling setengah sampe satu jam, haha hihi meeting sama orang sana, abis itu bebas deh mau menclok-menclok ke mana saya suka. Yang saya pikir menarik dan cukup lucu adalah pramugari and even the pilot saat saya berangkat dan pulang selalu orang-orang yang sama. Ternyata, jadi pramugari kalo dengan jarak penerbangan pendek dan sebentar ga enak juga. Pasti cape banget.
Nampaknya cukup sekian dulu update-an di blog kali ini. Agak-agak ga penting, tapi yah semoga yang membaca bisa sedikit terhibur. ^_^
Ciao!
Monday, September 12, 2011
Day 13 : Time to say goodbye :'(
Akhirnya hari ini tiba juga. 13 hari sudah saya menghabiskan libur dan cuti lebaran saya di tanah Eropa. Tidak banyak yang saya lakukan hari ini selain menyelesaikan membereskan barang-barang dan memasukkan semua ke dalam koper. Dan tetap saja, bahkan sampai hari ini saya tidak ingin pulang. Terlalu menyenangkan semua yang sudah saya lalui di sini, dan terlalu menyedihkan untuk menghadapi kenyataan kalo semuanya sudah mau berakhir. (Lebay lu, Gie!)
Makan malam hari ini akan jadi makan malam terakhir saya dengan Robin dan keluarganya, dalam liburan saya di tahun ini. Kami menyantap spaghetti buatan Ayah Robin. Menurut saya, Pa' Ronald cukup mahir dalam membuat pasta yang enak. Saya selalu suka pasta buatan beliau. Sebelum menyicipi spaghetti buatannya, beberapa hari lalu, beliau memasak macaroni untuk makan malam, dan rasanya pun pas. Enak.
Makam malam kami lakukan sedikit lebih "pagi", sekitar jam setengah lima. Biasanya, kami makan malam tepat jam enam, tapi karena penerbangan saya dan Robin kembali ke tanah air akan berangkat pada jam 20:55, jadi setidaknya kami harus sampai di bandara jam tujuh malam. Sekitar jam lima lewat, saya, Robin, ayah, ibu dan adiknya (Dennis) berangkat bersama-sama menuju bandara Schiphol, Amsterdam. Jarak dari Arnhem ke bandara lumayan jauh, dan perlu waktu kira-kira satu setengah jam untuk ditempuh dengan mobil. Itu pun kalau tanpa macet. Mungkin kalo jalanan di sana macetnya seperti di Jakarta, perlu waktu 3 sampai 4 jam untuk tiba di bandara.
Waktu rombongan kami tiba di bandara, sudah banyak orang yang menunggu kami di sana. Bee sudah sampai di sana lebih dulu diantar Erik dan ayahnya. Kemudian fans setia saya, Dain, juga sudah ada di sana untuk melepas kepergian kami sekalian mau transaksi foto-foto. Hehehe. Jantine, sahabat Robin juga sudah menunggu di sana. Ada juga mbak Ninuk, kenalan saya, yang ingin menitipkan oleh-oleh untuk saudara sepupu saya.
Setelah mengobrol sebentar dan berfoto-foto, saya, Robin dan Bee pamit pada semuanya. Saya sempat sedih saat melihat Ma' Joke yang menitikkan air mata mengantar kepergian Robin. "Insting seorang ibu," katanya waktu itu. Sempat tersenyum terkekeh juga bersama Dain saat kami diam-diam mengintip melihat perpisahan antara Erik dan Bee. Hahahaha. Selalu ada cerita berbeda setiap kali saya berada di sebuah bandara.
Dan sekarang saya sudah kembali berada di Jakarta. Sudah mulai bekerja seperti biasa. Penerbangan kami berjalan aman dan lancar. Walaupun pagi tadi dengan berat hati saya melangkahkan kaki ke kantor, tapi saya tetap melakukannya. Saatnya, kembali mengumpulkan pundi-pundi uang untuk membiayai perjalanan saya selanjutnya. Entah untuk ke mana, mungkin saja untuk kembali ke tanah Eropa dan melihat lebih banyak lagi . Amin.
Makan malam hari ini akan jadi makan malam terakhir saya dengan Robin dan keluarganya, dalam liburan saya di tahun ini. Kami menyantap spaghetti buatan Ayah Robin. Menurut saya, Pa' Ronald cukup mahir dalam membuat pasta yang enak. Saya selalu suka pasta buatan beliau. Sebelum menyicipi spaghetti buatannya, beberapa hari lalu, beliau memasak macaroni untuk makan malam, dan rasanya pun pas. Enak.
Makam malam kami lakukan sedikit lebih "pagi", sekitar jam setengah lima. Biasanya, kami makan malam tepat jam enam, tapi karena penerbangan saya dan Robin kembali ke tanah air akan berangkat pada jam 20:55, jadi setidaknya kami harus sampai di bandara jam tujuh malam. Sekitar jam lima lewat, saya, Robin, ayah, ibu dan adiknya (Dennis) berangkat bersama-sama menuju bandara Schiphol, Amsterdam. Jarak dari Arnhem ke bandara lumayan jauh, dan perlu waktu kira-kira satu setengah jam untuk ditempuh dengan mobil. Itu pun kalau tanpa macet. Mungkin kalo jalanan di sana macetnya seperti di Jakarta, perlu waktu 3 sampai 4 jam untuk tiba di bandara.
Waktu rombongan kami tiba di bandara, sudah banyak orang yang menunggu kami di sana. Bee sudah sampai di sana lebih dulu diantar Erik dan ayahnya. Kemudian fans setia saya, Dain, juga sudah ada di sana untuk melepas kepergian kami sekalian mau transaksi foto-foto. Hehehe. Jantine, sahabat Robin juga sudah menunggu di sana. Ada juga mbak Ninuk, kenalan saya, yang ingin menitipkan oleh-oleh untuk saudara sepupu saya.
Setelah mengobrol sebentar dan berfoto-foto, saya, Robin dan Bee pamit pada semuanya. Saya sempat sedih saat melihat Ma' Joke yang menitikkan air mata mengantar kepergian Robin. "Insting seorang ibu," katanya waktu itu. Sempat tersenyum terkekeh juga bersama Dain saat kami diam-diam mengintip melihat perpisahan antara Erik dan Bee. Hahahaha. Selalu ada cerita berbeda setiap kali saya berada di sebuah bandara.
Dan sekarang saya sudah kembali berada di Jakarta. Sudah mulai bekerja seperti biasa. Penerbangan kami berjalan aman dan lancar. Walaupun pagi tadi dengan berat hati saya melangkahkan kaki ke kantor, tapi saya tetap melakukannya. Saatnya, kembali mengumpulkan pundi-pundi uang untuk membiayai perjalanan saya selanjutnya. Entah untuk ke mana, mungkin saja untuk kembali ke tanah Eropa dan melihat lebih banyak lagi . Amin.
(Bye bye! Foto ini diambil saat perjalanan menuju bandara.) |
Friday, September 09, 2011
Day 12 : Packing and Billiards..
Rencana awal sekali, hari ini saya dan Robin mau pergi ke Jerman dan menghabiskan waktu kami dengan menelusuri kota Keulen atau pergi ke Warner Bros Movie Park yang ada di Oberhausen. Tapi, karena kami masih cukup lelah dengan perjalanan ke Brussels kemarin, kami membatalkan rencana tersebut. Jadi, hari ini kami memilih untuk bangun lebih siang dan beristirahat di rumah saja.
Selain beristirahat, saya dan Robin juga mulai packing sedikit demi sedikit karena besok kami akan berangkat bersama ke Jakarta, Indonesia. Ya, kami. Saya dan Robin. Setelah berlibur bersama, Robin akan ikut saya dan Bee kembali ke Jakarta untuk proyek magang sebelum kelulusannya dari HAN University of Applied Science. Dia akan bekerja di salah satu kantor advertising di daerah Jakarta Barat sampai bulan Januari 2012. Saya senang tentang hal ini, karena itu berarti saya tidak perlu berada dalam hubungan jarak jauh, setidaknya selama enam bulan ke depan. ;-)
Puas beristirahat dan packing selesai setengah jalan, malam harinya saya, Robin dan Ma' Joke pergi ke centrum untuk bermain billiards. Kebetulan Robin dan ibunya penggemar permainan tersebut. Saya juga lumayan suka bermain bola delapan atau bola sembilan. Terakhir kali saya ke Belanda (waktu pertama kalinya bertemu dengan keluarga Robin), kami juga menyempatkan untuk main Billiards bertiga. Saya cukup menikmati kebersamaan kami malam ini. Menyenangkan, karena dari 7 games yang kami mainkan, Ma' Joke menang 4 kali, saya 3 kali dan Robin tidak menang sama sekali. Hahahaha. Girls power! (Sabar ya, schatje.. We still love you kok!)
Oya, malam itu pertama kalinya saya merasakan gempa di Belanda. Setelah beberapa puluh tahun tidak pernah gempa, malam itu gempa berkekuatan 4,6 scala richter mengguncang wilayah Nijmegen dan sekitarnya. Awalnya, saya pikir ada orang yang menjatuhkan bola Billiards ke lantai kayu tempat kami bermain waktu saya merasakan sedikit guncangan, tapi ternyata it was an earthquake. Dan cuma saya yang merasakan gempa itu, sementara Robin dan ibunya tidak sama sekali. Mungkin karena saya sudah cukup sensitif dan pernah beberapa kali merasakan gempa selama di Jakarta. Untungnya, tidak ada korban jiwa dari gempa malam itu dan selebihnya saya senang bisa menghabiskan waktu bersama Robin dan ibunya. Walaupun saya masih belum siap menghadapi kenyataan bahwa esok hari saya sudah harus terbang kembali ke Jakarta dan itu berarti juga: kembali menjalani kehidupan saya di sana.
Selain beristirahat, saya dan Robin juga mulai packing sedikit demi sedikit karena besok kami akan berangkat bersama ke Jakarta, Indonesia. Ya, kami. Saya dan Robin. Setelah berlibur bersama, Robin akan ikut saya dan Bee kembali ke Jakarta untuk proyek magang sebelum kelulusannya dari HAN University of Applied Science. Dia akan bekerja di salah satu kantor advertising di daerah Jakarta Barat sampai bulan Januari 2012. Saya senang tentang hal ini, karena itu berarti saya tidak perlu berada dalam hubungan jarak jauh, setidaknya selama enam bulan ke depan. ;-)
Puas beristirahat dan packing selesai setengah jalan, malam harinya saya, Robin dan Ma' Joke pergi ke centrum untuk bermain billiards. Kebetulan Robin dan ibunya penggemar permainan tersebut. Saya juga lumayan suka bermain bola delapan atau bola sembilan. Terakhir kali saya ke Belanda (waktu pertama kalinya bertemu dengan keluarga Robin), kami juga menyempatkan untuk main Billiards bertiga. Saya cukup menikmati kebersamaan kami malam ini. Menyenangkan, karena dari 7 games yang kami mainkan, Ma' Joke menang 4 kali, saya 3 kali dan Robin tidak menang sama sekali. Hahahaha. Girls power! (Sabar ya, schatje.. We still love you kok!)
Oya, malam itu pertama kalinya saya merasakan gempa di Belanda. Setelah beberapa puluh tahun tidak pernah gempa, malam itu gempa berkekuatan 4,6 scala richter mengguncang wilayah Nijmegen dan sekitarnya. Awalnya, saya pikir ada orang yang menjatuhkan bola Billiards ke lantai kayu tempat kami bermain waktu saya merasakan sedikit guncangan, tapi ternyata it was an earthquake. Dan cuma saya yang merasakan gempa itu, sementara Robin dan ibunya tidak sama sekali. Mungkin karena saya sudah cukup sensitif dan pernah beberapa kali merasakan gempa selama di Jakarta. Untungnya, tidak ada korban jiwa dari gempa malam itu dan selebihnya saya senang bisa menghabiskan waktu bersama Robin dan ibunya. Walaupun saya masih belum siap menghadapi kenyataan bahwa esok hari saya sudah harus terbang kembali ke Jakarta dan itu berarti juga: kembali menjalani kehidupan saya di sana.
Thursday, September 08, 2011
Day 11 : Brussels, baby!
Ga berasa liburan/cuti saya hampir berakhir. Huuuhuhuhu. Rasanya saya belum siap untuk segera kembali beraktivitas minggu depan. Apa saya perpanjang aja ya liburan ini sampai bulan depan? Atau mungkin tahun depan? Hahaha (siap-siap dirajam sama orang kantor nih kalau begini caranya.)
Yak, sampai sudah saya di hari ke-11. Hari ini saya, Robin, Bee, Erik dan Dain pergi ke Brussels, Belgia. Sebelum ke Brussels, kami mampir ke Oss (daerah di Noord Brabant, selatan Belanda) untuk mengunjungi tante dan oma 'jauh' Bee. Selalu menyenangkan kalau bisa bertemu orang Indonesia yang tinggal di Belanda. Apalagi tantenya Bee yang satu ini, menurut saya dan Dain, orangnya cukup metal. Hehehe. Ada baiknya kalau saya ga cerita tentang ke-metal-an si tante di blog saya, karena saya takut nanti efeknya ga bagus. Jadi, kalau ada yang mau tahu soal ke-metal-an si tante, langsung tanya saya saja secara pribadi. Tapi, selebihnya orangnya menyenangkan dan baik. Bersama si tante, kami mengunjungi oma yang sedang berada di rumah sakit.
Kami sedikit sedih mendengar cerita si tante tentang keadaan oma, dan perawatan di rumah sakit Belanda yang lambat. Well, ternyata emang ga semuanya di sini lebih baik dibanding di Indonesia atau Jakarta. Robin juga pernah cerita soal ini. Di Belanda, kecuali kalau kita kena serangan jantung (mungkin), kita ga akan dilayanin alias harus menunggu lama, untuk bikin janji ketemu dokter atau diperiksa dan dirawat di rumah sakit. Dan menunggu untuk ketemu dokter bisa makan waktu sampai dua minggu. Ckckck. Sementara di Indonesia, kita bisa kapan aja diperiksa dokter. Banyak dokter jaga 24 jam di rumah sakit yang siap memeriksa pasien dan memberi bantuan yang diperlukan. Yah, walaupun seringkali ada kejadian no money no help! Tapi setidakmya masih lebih baik dibanding apa yang saya dengar di sini.
Selesai mengunjungi rumah sakit, kami langsung berangkat menuju Brussels. Perjalanan ke Brussels lumayan makan waktu lama. Selain karena macet, juga karena Erik juga masih belum terlalu lancar nyetirnya. Ibarat kata, newbie gitu deh. Awalnya agak sedikit membosankan perjalanan kami kali ini. Karena kami ga tau seluk-beluk kota Brussels dan kami banyak mengandalkan mesin GPS. Belum lagi, mobil Erik sempet disenggol truk besar dan merusakkan spion kiri mobil. Ditambah di Brussels lebih banyak orang yang bicara bahasa Prancis dibanding bahasa Belanda, dan mereka ga bisa bahasa Inggris. Duh! Tapi setelah ketemu centrumnya, kami jadi ceria lagi. ^_^
Walaupun kami sampai di centrumnya udah kesorean banget, kami tetap berusaha untuk memaksimalkan waktu kami di sana. Melihat Manneken Pis, berfoto di Grote Markt, duduk-duduk di terrasje sambil menikmati Waffel dan Belgian Frites, dan tentunya belanja coklat. And finally here we go again, beberapa foto yang sempat kami buat selama mengunjungi Brussels :
At the end : It was totally awesome! And we had so much fun!
Yak, sampai sudah saya di hari ke-11. Hari ini saya, Robin, Bee, Erik dan Dain pergi ke Brussels, Belgia. Sebelum ke Brussels, kami mampir ke Oss (daerah di Noord Brabant, selatan Belanda) untuk mengunjungi tante dan oma 'jauh' Bee. Selalu menyenangkan kalau bisa bertemu orang Indonesia yang tinggal di Belanda. Apalagi tantenya Bee yang satu ini, menurut saya dan Dain, orangnya cukup metal. Hehehe. Ada baiknya kalau saya ga cerita tentang ke-metal-an si tante di blog saya, karena saya takut nanti efeknya ga bagus. Jadi, kalau ada yang mau tahu soal ke-metal-an si tante, langsung tanya saya saja secara pribadi. Tapi, selebihnya orangnya menyenangkan dan baik. Bersama si tante, kami mengunjungi oma yang sedang berada di rumah sakit.
Kami sedikit sedih mendengar cerita si tante tentang keadaan oma, dan perawatan di rumah sakit Belanda yang lambat. Well, ternyata emang ga semuanya di sini lebih baik dibanding di Indonesia atau Jakarta. Robin juga pernah cerita soal ini. Di Belanda, kecuali kalau kita kena serangan jantung (mungkin), kita ga akan dilayanin alias harus menunggu lama, untuk bikin janji ketemu dokter atau diperiksa dan dirawat di rumah sakit. Dan menunggu untuk ketemu dokter bisa makan waktu sampai dua minggu. Ckckck. Sementara di Indonesia, kita bisa kapan aja diperiksa dokter. Banyak dokter jaga 24 jam di rumah sakit yang siap memeriksa pasien dan memberi bantuan yang diperlukan. Yah, walaupun seringkali ada kejadian no money no help! Tapi setidakmya masih lebih baik dibanding apa yang saya dengar di sini.
Selesai mengunjungi rumah sakit, kami langsung berangkat menuju Brussels. Perjalanan ke Brussels lumayan makan waktu lama. Selain karena macet, juga karena Erik juga masih belum terlalu lancar nyetirnya. Ibarat kata, newbie gitu deh. Awalnya agak sedikit membosankan perjalanan kami kali ini. Karena kami ga tau seluk-beluk kota Brussels dan kami banyak mengandalkan mesin GPS. Belum lagi, mobil Erik sempet disenggol truk besar dan merusakkan spion kiri mobil. Ditambah di Brussels lebih banyak orang yang bicara bahasa Prancis dibanding bahasa Belanda, dan mereka ga bisa bahasa Inggris. Duh! Tapi setelah ketemu centrumnya, kami jadi ceria lagi. ^_^
Walaupun kami sampai di centrumnya udah kesorean banget, kami tetap berusaha untuk memaksimalkan waktu kami di sana. Melihat Manneken Pis, berfoto di Grote Markt, duduk-duduk di terrasje sambil menikmati Waffel dan Belgian Frites, dan tentunya belanja coklat. And finally here we go again, beberapa foto yang sempat kami buat selama mengunjungi Brussels :
(Saya dan Robin di hadapan patung "King Albert" lagi minta doa restu.) |
(Foto favorit saya!) |
(Berlimadi depan Manneken Pis. Orang Indonesia yang menolong kami mengambil foto ini. Terima kasih.) |
(Waffelnya enaaaaaaakkk!!) |
Tuesday, September 06, 2011
Day 10 : Ambil sepeda dan berkunjung ke oma lagi
Kami kembali dari Roma Hari Senin, 5 September 2011, larut malam. Dengan suasana hati yang super senang dan badan yang super lelah, saya langsung tidur begitu sampai di Arnhem. Bisa ditebak karena saking capenya, saya bangun lumayan siang. Untungnya, saya dan Robin tidak punya banyak rencana untuk hari ini. Jadi, kami bisa sedikit bersantai dan beristirahat, karena besok kami akan pergi lagi dengan Erik dan Bee, plus Dain untuk jalan-jalan ke Brussels.
Untuk hari ke-10 saya di sini, rencana kami hanya pergi ke centrum untuk ambil sepeda (yang sudah menginap kurang lebih 4 hari di sebuah gedung tempat parkir sepeda) dan mengunjungi Oma Hinke (Omanya Robin dari pihak Ibu). Semuanya berjalan lancar, kecuali ketika Robin lupa membawa kunci sepeda kami yang akhirnya bikin kami harus bolak-balik ke centrum naik bis dan bersepeda di tengah-tengah hujan yang lumayan deras. Hedeeeeh Robaaann! Telinga saya sempat sakit karena ga tahan sama dinginnya udara dan angin yang berhembus kencang. Tapi, so far semua cukup berjalan baik dan saya tetap bersyukur atas semua yang saya alami sampai hari ini.
Untuk hari ke-10 saya di sini, rencana kami hanya pergi ke centrum untuk ambil sepeda (yang sudah menginap kurang lebih 4 hari di sebuah gedung tempat parkir sepeda) dan mengunjungi Oma Hinke (Omanya Robin dari pihak Ibu). Semuanya berjalan lancar, kecuali ketika Robin lupa membawa kunci sepeda kami yang akhirnya bikin kami harus bolak-balik ke centrum naik bis dan bersepeda di tengah-tengah hujan yang lumayan deras. Hedeeeeh Robaaann! Telinga saya sempat sakit karena ga tahan sama dinginnya udara dan angin yang berhembus kencang. Tapi, so far semua cukup berjalan baik dan saya tetap bersyukur atas semua yang saya alami sampai hari ini.
Day 7-9 : Jelajah Roma
Petualangan kami dimulai di hari Sabtu, pagi-pagi sekali. Jam 5 pagi Erik dan Bee sudah menjemput saya dan Robin dari Arnhem untuk sama-sama berangkat ke bandara Weeze yang terletak di Jerman. Di sana, Erik akan memarkir mobilnya selama kami pergi ke Roma, Italia. Bagi kami berempat, ini adalah kali pertamanya kami menginjakkan kaki di tanah gladiator. Dan tentunya, kami semua sangat antusias!
Sekarang, dalam pikiran saya begitu banyak cerita yang ingin saya bagi di sini, tapi saya bingung harus memulai dari mana. Hehehe. Karena ada banyak tempat yang indah dan luar biasa di Roma yang kami kunjungi. Buat saya, Roma adalah kota yang sangat cantik. Sama seperti Paris, di setiap sudut di kota Roma, pasti selalu ada spot yang bagus dan indah untuk diabadikan. Tiap kali mata memandang, gedung-gedung tua nan megah selalu ada di sekeliling kami. Saya jatuh cinta seketika dengan kota tersebut.
Tapi sayangnya, walaupun kotanya sangat indah, saya tidak terlalu terkesan dengan manusia-manusianya. Keindahan kota Roma, tidak seiring sejalan dengan sebagian besar penduduknya yang menyebalkan dan tidak terlalu ramah. Ada beberapa orang yang kami temui memang sangat-sangat ramah, tapi kebanyakan di antaranya juga sangat-sangat menyebalkan dan berkelakuan buruk. *sigh* Anyhow, tidak bisa dipungkiri kalau selama di sana, saya dan Bee, seringkali "zina mata" setiap kali melihat manusia-manusia yang rupawan berjenis kelamin laki-laki dengan hidung mancung, sedikit brewokan, dan alis yang begitu rapi seperti habis dirapikan di salon. Hahaha. Kasep pisan euuuyyy!!
Beberapa tempat yang sempat kami kunjungi selama 3 hari kami berada di sana di antaranya adalah Colosseum, Trevi Fountain, Piazza Navona, Pantheon, Vatican dan masih banyak lagi. Kami membuat banyak foto dan video selama kami berada di Roma. Dan saya akan membagi beberapa foto tersebut di sini dan membiarkan foto-foto ini yang bercerita. :-)
Sekarang, dalam pikiran saya begitu banyak cerita yang ingin saya bagi di sini, tapi saya bingung harus memulai dari mana. Hehehe. Karena ada banyak tempat yang indah dan luar biasa di Roma yang kami kunjungi. Buat saya, Roma adalah kota yang sangat cantik. Sama seperti Paris, di setiap sudut di kota Roma, pasti selalu ada spot yang bagus dan indah untuk diabadikan. Tiap kali mata memandang, gedung-gedung tua nan megah selalu ada di sekeliling kami. Saya jatuh cinta seketika dengan kota tersebut.
Tapi sayangnya, walaupun kotanya sangat indah, saya tidak terlalu terkesan dengan manusia-manusianya. Keindahan kota Roma, tidak seiring sejalan dengan sebagian besar penduduknya yang menyebalkan dan tidak terlalu ramah. Ada beberapa orang yang kami temui memang sangat-sangat ramah, tapi kebanyakan di antaranya juga sangat-sangat menyebalkan dan berkelakuan buruk. *sigh* Anyhow, tidak bisa dipungkiri kalau selama di sana, saya dan Bee, seringkali "zina mata" setiap kali melihat manusia-manusia yang rupawan berjenis kelamin laki-laki dengan hidung mancung, sedikit brewokan, dan alis yang begitu rapi seperti habis dirapikan di salon. Hahaha. Kasep pisan euuuyyy!!
Beberapa tempat yang sempat kami kunjungi selama 3 hari kami berada di sana di antaranya adalah Colosseum, Trevi Fountain, Piazza Navona, Pantheon, Vatican dan masih banyak lagi. Kami membuat banyak foto dan video selama kami berada di Roma. Dan saya akan membagi beberapa foto tersebut di sini dan membiarkan foto-foto ini yang bercerita. :-)
(Saya dan Robin berfoto di dalam Colosseum yang megah. Arenanya para Gladiator!) |
(Pantheon. Dengan kereta kuda di depannya, seperti dalam dongeng.) |
(Kami berempat di depan Trevi Fountain. Kami ikut melempar koin ke dalam kolam dan ya semoga saja kami bisa kembali lagi ke sana suatu hari nanti. Amin.) |
(Suasana di sekitar "Spain Stairs": Ramai!!) |
(Masih di Spain Stairs, foto dari atas. Lautan manusia.) |
(Di sebuah cafe, di pinggir jalan. Erik ordered a super tiny glass of espresso for 2 euro.) |
(Mas-mas bule mejeng di depan St. Peter's Basilica yang terkenal di Vatican.) |
(Salah satu penjaga di St. Peter's Basilica. Cute banget yaaa bajunya :-p. Konon katanya yang merancang baju itu adalah Michelangelo, tapi ada beberapa pihak yang masih meragukannya.) |
(Mamma Mia! Italiana Pizza!) |
Saturday, September 03, 2011
Day 6 : Naar de bioscoop gaan
Sama seperti kemarin, hari ini juga jadi hari tenang buat saya dan Robin. Tapi, sedikit beda, hari ini kami pergi nonton ke bioskop di centrum Arnhem. Kalau di sini tiket bioskop bisa dibeli online dan langsung dibayar dengan debit/credit card. Kemudian tiketnya bisa langsung di-print dari rumah. Harga tiket bioskop di sini luar biasa mahal kalau dibandingkan dengan di Indonesia. Kurang lebih untuk satu tiket nonton bisa sampai 11 euro. Dan hari ini kami nonton 2 film, which is 2 x 2 x 11 = 44 euro, atau sekitar 550 ribu rupiah (Fyuuuuuhhh...-_-"). Kalo di Indonesia bisa nonton film sampe mabok dengan 500 ribu rupiah.
Anyway, untuk film pertama kami memilih "Glee 3D Concert Movie". (Yeeaayy!! I am a gleek.) Karena saya tahu kalo glee concert movie ga akan diputar di Jakarta, jadi begitu di TV sini saya lihat iklannya, langsung saya rayu Robin untuk menemani saya nonton film itu. Hehehe. Dan filmnya lumayan memuaskan bagi saya sebagai penggemar serial Glee.
Untuk film kedua, kami pergi nonton "Harry Potter and The Deathly Hallows-Part Two". Yak, saya sebenarnya udah nonton film itu, tapi Robin belum. Jadi, untuk kedua kalinya saya nonton film terakhir Harry Potter. Dan buat saya itu fine-fine aja, karena saya juga penggemar Harry Potter. Saya baca semua bukunya dan nonton semua filmnya. Bisa dibilang saya tumbuh bareng Harry Potter and the gank, sama seperti beberapa teman saya lainnya. And it was epic!
Sedih banget waktu saya nonton film terakhir Harry Potter. Bahkan untuk kedua kalinya, saya masih ngerasa sedih. Sedih karena udah ga bakalan ada lagi film Harry Potter yang bakalan saya tunggu-tunggu. Sepuluh tahun lebih boooww tumbuh bareng Harry Potter. Pasti ga cuma saya yang ngerasain hal kayak gini. Saya yakin seluruh fans Harry Potter dari segala penjuru dunia ngerasain hal yang sama. Tapi ya, kalo kata orang mah di mana ada awal, di situ juga pasti ada akhir. Layaknya tagline film Harry Potter yang terakhir : It all ends. :(
Jadi, kurang lebih begitulah hari keenam saya di negeri orang. Oya, sedikit kejadian menarik hari ini : saya dan Robin pergi ke centrum naik sepeda. Kami parkir sepeda di basement sebuah gedung, tempat parkir sepeda gratis. Sengaja parkir di dalam gedung supaya lebih aman. Kami selesai nonton film Harry Potter kurang lebih jam setengah 11 malam. Dan waktu kami mau ambil sepeda di tempat parkir sepeda, jeng jeng jeng jeng jeeeeeng... gedungnya udah tutup! Dengan terpaksa kami pulang naik bis, dan ya sepeda kami akan menginap di tempat parkir sepeda. Ga untuk satu atau dua malam, tapi untuk 4 malam! Karena besok pagi-pagi sekali kami akan berangkat ke Roma, Italia untuk 3 hari ke depan.
Anyway, untuk film pertama kami memilih "Glee 3D Concert Movie". (Yeeaayy!! I am a gleek.) Karena saya tahu kalo glee concert movie ga akan diputar di Jakarta, jadi begitu di TV sini saya lihat iklannya, langsung saya rayu Robin untuk menemani saya nonton film itu. Hehehe. Dan filmnya lumayan memuaskan bagi saya sebagai penggemar serial Glee.
Untuk film kedua, kami pergi nonton "Harry Potter and The Deathly Hallows-Part Two". Yak, saya sebenarnya udah nonton film itu, tapi Robin belum. Jadi, untuk kedua kalinya saya nonton film terakhir Harry Potter. Dan buat saya itu fine-fine aja, karena saya juga penggemar Harry Potter. Saya baca semua bukunya dan nonton semua filmnya. Bisa dibilang saya tumbuh bareng Harry Potter and the gank, sama seperti beberapa teman saya lainnya. And it was epic!
Sedih banget waktu saya nonton film terakhir Harry Potter. Bahkan untuk kedua kalinya, saya masih ngerasa sedih. Sedih karena udah ga bakalan ada lagi film Harry Potter yang bakalan saya tunggu-tunggu. Sepuluh tahun lebih boooww tumbuh bareng Harry Potter. Pasti ga cuma saya yang ngerasain hal kayak gini. Saya yakin seluruh fans Harry Potter dari segala penjuru dunia ngerasain hal yang sama. Tapi ya, kalo kata orang mah di mana ada awal, di situ juga pasti ada akhir. Layaknya tagline film Harry Potter yang terakhir : It all ends. :(
Jadi, kurang lebih begitulah hari keenam saya di negeri orang. Oya, sedikit kejadian menarik hari ini : saya dan Robin pergi ke centrum naik sepeda. Kami parkir sepeda di basement sebuah gedung, tempat parkir sepeda gratis. Sengaja parkir di dalam gedung supaya lebih aman. Kami selesai nonton film Harry Potter kurang lebih jam setengah 11 malam. Dan waktu kami mau ambil sepeda di tempat parkir sepeda, jeng jeng jeng jeng jeeeeeng... gedungnya udah tutup! Dengan terpaksa kami pulang naik bis, dan ya sepeda kami akan menginap di tempat parkir sepeda. Ga untuk satu atau dua malam, tapi untuk 4 malam! Karena besok pagi-pagi sekali kami akan berangkat ke Roma, Italia untuk 3 hari ke depan.
Thursday, September 01, 2011
Day 5 : hari tenang..
Ga banyak yang bisa diceritakan tentang hari ini. Bisa jadi hari ini adalah hari yang paling tenang dibanding beberapa hari sebelumnya. Sekarang baru jam setengah 10 malem dan saya sudah rebahan di atas tempat tidur sambil menulis cerita tentang hari ini. Selayaknya orang Belanda, tadi siang saya dan Robin bersepeda muter-muter di sekitar Arnhem lagi. Membuat beberapa foto dan video untuk dikenang di masa tua nanti (tsaaaaahh...)
Saya kagum dengan apa yang bisa saya lihat selama saya di sini. Di tengah kota sekalipun, saya masih bisa bersepeda dengan aman dan mendapati hutan atau pun taman tempat orang bisa bersantai atau berolahraga. Hijau dan segar. Ga cuma itu, tapi ada banyak sungai atau danau yang bersih (ga penuh sampah dan bau seperti di Jakarta) di daerah perumahan yang ada. Cantik. Saya jadi semakin tidak ingin pulang. Di sini saya belum pernah mengalami sakit kepala, migrain, flu atau demam yang sering saya rasakan sebelumnya. Saya merasa benar-benar sehat. Mungkin karena udara yang bersih dan tidak banyak polusi. Dan tentunya di sini jarang banget saya ketemu sama yang namanya macet, jadi saya juga ga gampang stress. Hehehe.
Beruntung rasanya saya bisa melalui liburan kali ini. Benar-benar liburan, meluangkan waktu untuk diri saya menikmati hidup, tanpa harus dikejar-kejar pekerjaan dan tanggung jawab. It feels unreal, but I really love this moment. Aaaaahh saya benar-benar ga ingin ini cepat berakhir dan harus kembali ke dunia nyata. Sekarang yang harus saya lakukan adalah menikmati setiap detik yang saya punya di sini, supaya saya bisa me-refresh hati, pikiran dan fisik saya untuk kembali ke kenyataan nanti. Oiya, saya belum mengucapkan di sini : Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi semua yang merayakan! Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Mari kita memulai lagi dari awal, untuk menjadi pribadi yang lebih baik. :-)
Salam dari Belanda,
Gie
Saya kagum dengan apa yang bisa saya lihat selama saya di sini. Di tengah kota sekalipun, saya masih bisa bersepeda dengan aman dan mendapati hutan atau pun taman tempat orang bisa bersantai atau berolahraga. Hijau dan segar. Ga cuma itu, tapi ada banyak sungai atau danau yang bersih (ga penuh sampah dan bau seperti di Jakarta) di daerah perumahan yang ada. Cantik. Saya jadi semakin tidak ingin pulang. Di sini saya belum pernah mengalami sakit kepala, migrain, flu atau demam yang sering saya rasakan sebelumnya. Saya merasa benar-benar sehat. Mungkin karena udara yang bersih dan tidak banyak polusi. Dan tentunya di sini jarang banget saya ketemu sama yang namanya macet, jadi saya juga ga gampang stress. Hehehe.
Beruntung rasanya saya bisa melalui liburan kali ini. Benar-benar liburan, meluangkan waktu untuk diri saya menikmati hidup, tanpa harus dikejar-kejar pekerjaan dan tanggung jawab. It feels unreal, but I really love this moment. Aaaaahh saya benar-benar ga ingin ini cepat berakhir dan harus kembali ke dunia nyata. Sekarang yang harus saya lakukan adalah menikmati setiap detik yang saya punya di sini, supaya saya bisa me-refresh hati, pikiran dan fisik saya untuk kembali ke kenyataan nanti. Oiya, saya belum mengucapkan di sini : Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi semua yang merayakan! Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Mari kita memulai lagi dari awal, untuk menjadi pribadi yang lebih baik. :-)
Salam dari Belanda,
Gie
Day 3 - 4 : Prettige suikerfeest! Happy Ied Mubarak!
DAY 3
Lebaraaaan dataaaang!!! Yak, walaupun di Indonesia banyak gunjang-ganjing tentang ketidakjelasan kapan Hari Raya Idul Fitri dirayakan, tapi di sini sudah ditetapkan kalau kami akan berlebaran hari Selasa, 30 Agustus 2011. Saya senang sekaligus sedih. Senang karena ini akan jadi pengalaman pertama saya berlebaran di negeri orang, tapi sedih juga karena saya tidak menjalankan Shalat Ied dan berkumpul dengan keluarga tercinta.
Tahun ini saya Shalat Ied di Masjid Al-Hikmah yang ada di Den Haag. Berbeda dengan di Jakarta yang biasanya Shalat Ied dimulai jam 7 pagi, kalau di sini Shalat mulai jam 10 pagi. Shalat berjalan cukup khidmat dan teratur. Jujur, saya sedikit kaget karena ternyata lumayan banyak umat muslim yang ikut menjalankan Shalat Ied di sini. Masjid yang tidak terlalu besar itu pun, jadi sedikit sesak karena banyak orang (sebagian besar orang Indonesia) datang dari berbagai kota di Belanda untuk sama-sama menjalani Shalat Ied.
Selesai Shalat, saya, Robin, Dain dan Dennis segera meluncur ke Wassenaar untuk acara Halal Bihalal bersama Kedutaan Besar Indonesia di Belanda. Kalau kata orang-orang Belanda sih daerah Wassenaar ini salah satu daerah tempat orang-orang kaya tinggal. Jadi, ga heran kalau rumah-rumah di sana jauh lebih besar dibanding rumah-rumah Belanda umumnya. Rumah tempat tinggal duta besar Indonesia untuk Belanda di sana cukup besar dan halamannya luas. Di halaman rumah, dibangun beberapa tenda-tenda makanan, minuman dan ada juga panggung kecil untuk pengisi acara hari itu. Makanan yang disajikan hari itu merupakan menu lengkap lebaran, ada ketupat, rendang, sambel goreng ati dan kawan-kawannya, dan semuanya enaaakk! Paling engga makanan-makanan itu bisa mengobati kesedihan saya dan Dain karena ga bisa merayakan Idul Fitri bareng keluarga.
Dari acara halal bihalal kami kembali ke Amsterdam lagi. Karena saya masih mau beli beberapa souvenir/oleh-oleh, dan kami juga sudah janjian akan ketemu Bee dan Erik di sana. Buat saya, Amsterdam di siang hari lebih menarik dibanding pada saat malam. Karena lebih banyak yang bisa dilihat dan toko-toko juga lebih banyak yang buka. Tapi sayang, karena waktu yang terbatas akhirnya kami memutuskan untuk menikmati waktu kami di sebuah cafe dekat De Dam sebelum belanja souvenir dan pulang.
DAY 4
Karena satu dan lain hal, saya dan Robin memutuskan untuk menghabiskan satu malam lagi menginap di tempat Dain. Jadi, hari keempat saya di sini, saya habiskan untuk jalan-jalan di Leiden. Hari ini saya mencoba makanan baru, "Vlaai" dan "Kibbling". Vlaai lebih seperti kue/pai untuk dessert dan Kibbling itu sejenis ikan yang digoreng dan dimakan dengan saus seperti mayonaise. Lekker zeg!
Walaupun belum puas menelusuri jalan-jalan di Leiden, tapi saya dan Robin sudah harus kembali ke Arnhem supaya bisa ikut makan malam keluarga. Kami berpisah dengan Dain di stasiun dan rencananya akan bertemu lagi kalau masih memungkinkan minggu depan. Semoga saja.
Lebaraaaan dataaaang!!! Yak, walaupun di Indonesia banyak gunjang-ganjing tentang ketidakjelasan kapan Hari Raya Idul Fitri dirayakan, tapi di sini sudah ditetapkan kalau kami akan berlebaran hari Selasa, 30 Agustus 2011. Saya senang sekaligus sedih. Senang karena ini akan jadi pengalaman pertama saya berlebaran di negeri orang, tapi sedih juga karena saya tidak menjalankan Shalat Ied dan berkumpul dengan keluarga tercinta.
Tahun ini saya Shalat Ied di Masjid Al-Hikmah yang ada di Den Haag. Berbeda dengan di Jakarta yang biasanya Shalat Ied dimulai jam 7 pagi, kalau di sini Shalat mulai jam 10 pagi. Shalat berjalan cukup khidmat dan teratur. Jujur, saya sedikit kaget karena ternyata lumayan banyak umat muslim yang ikut menjalankan Shalat Ied di sini. Masjid yang tidak terlalu besar itu pun, jadi sedikit sesak karena banyak orang (sebagian besar orang Indonesia) datang dari berbagai kota di Belanda untuk sama-sama menjalani Shalat Ied.
Selesai Shalat, saya, Robin, Dain dan Dennis segera meluncur ke Wassenaar untuk acara Halal Bihalal bersama Kedutaan Besar Indonesia di Belanda. Kalau kata orang-orang Belanda sih daerah Wassenaar ini salah satu daerah tempat orang-orang kaya tinggal. Jadi, ga heran kalau rumah-rumah di sana jauh lebih besar dibanding rumah-rumah Belanda umumnya. Rumah tempat tinggal duta besar Indonesia untuk Belanda di sana cukup besar dan halamannya luas. Di halaman rumah, dibangun beberapa tenda-tenda makanan, minuman dan ada juga panggung kecil untuk pengisi acara hari itu. Makanan yang disajikan hari itu merupakan menu lengkap lebaran, ada ketupat, rendang, sambel goreng ati dan kawan-kawannya, dan semuanya enaaakk! Paling engga makanan-makanan itu bisa mengobati kesedihan saya dan Dain karena ga bisa merayakan Idul Fitri bareng keluarga.
(Makan-makan ketupat di rumah Dubes Indonesia untuk Belanda. Lekker!)
Dari acara halal bihalal kami kembali ke Amsterdam lagi. Karena saya masih mau beli beberapa souvenir/oleh-oleh, dan kami juga sudah janjian akan ketemu Bee dan Erik di sana. Buat saya, Amsterdam di siang hari lebih menarik dibanding pada saat malam. Karena lebih banyak yang bisa dilihat dan toko-toko juga lebih banyak yang buka. Tapi sayang, karena waktu yang terbatas akhirnya kami memutuskan untuk menikmati waktu kami di sebuah cafe dekat De Dam sebelum belanja souvenir dan pulang.
DAY 4
Karena satu dan lain hal, saya dan Robin memutuskan untuk menghabiskan satu malam lagi menginap di tempat Dain. Jadi, hari keempat saya di sini, saya habiskan untuk jalan-jalan di Leiden. Hari ini saya mencoba makanan baru, "Vlaai" dan "Kibbling". Vlaai lebih seperti kue/pai untuk dessert dan Kibbling itu sejenis ikan yang digoreng dan dimakan dengan saus seperti mayonaise. Lekker zeg!
Walaupun belum puas menelusuri jalan-jalan di Leiden, tapi saya dan Robin sudah harus kembali ke Arnhem supaya bisa ikut makan malam keluarga. Kami berpisah dengan Dain di stasiun dan rencananya akan bertemu lagi kalau masih memungkinkan minggu depan. Semoga saja.
Tuesday, August 30, 2011
Day 2: Last day fasting..
Tepat jam setengah 3 pagi tadi saya terbangun. Kalo berdasarkan info dari Dain, waktu imsak di Belanda kira-kira sekitar jam setengah 4 pagi. Dan di saat summer kyak sekarang ini, puasa bisa sampai jam 10 malam karena matahari bersinar lebih lama dan baru akan tenggelam sekitar jam 9-10 malam. Tapi, mengikuti saran Dain dan saya di sini sebagai musafir (kurang ngerti juga sih apakah saya termasuk hitungan musafir atau engga, hehe), jadi saya hanya akan berpuasa sampai jam 6 sore seperti biasanya di Indonesia.
Sahur terakhir di bulan Ramadhan tahun ini, saya ditemani Robin. Begitu bangun, Robin langsung sibuk menyiapkan Indomie, sementara saya cuma tidur-tiduran di kasur menunggu makanan siap. Hohoho. Karena emang ga terlalu semangat untuk sahur, jadi buat saya ga masalah cuma makan Indomie aja, selama makannya ditemenin sang kekasih hati (Hooeeks..).
Singkat cerita selese sahur, kami kembali tidur. Sebenernya hari ini kami belum punya rencana selain mau nginep di tempat Dain di Leiden. Mau nginep di sana juga karena hari Selasanya kami akan pergi sama-sama ke Den Haag untuk Sholat Ied dan Halal Bihalal (baca: makan ketupat dkk gratis) di rumah Dubes Indonesia untuk Belanda. Jadi, akhirnya kami memutuskan untuk bersepeda di sekitar Rijkerswoerd (tempat tinggal Robin) dan sorenya pergi ke rumah Oma Robin yang lainnya.
Untuk buka puasa, lagi-lagi si Mas Gantengku yang baik hati, yang nyiapin makanannya. Dan malam ini dia masak Spaghetti (yum!). Selesai makan, saya dan si ganteng langsung siap-siap meluncur menuju Leiden naik kereta. Dua jam di perjalanan, sampai di Leiden Centraal Station, kami dijemput sama Dain dan Dennis.
Supeeeerr kangen ngobrol ngalor ngidul sama si Dain. Sampai di tempat Dain, kami makan pastel (buatan Dain, dan saya dipaksa untuk bilang di sini biar semua orang baca dan tau kalo pastelnya enak banget!!! "Padahal ga usah dipaksa juga, menurut gue pastelnya enak, In!"). Then, sekitar jam 11 kami berempat (saya, Robin, Dain dan Dennis) jalan-jalan ke Amsterdam tanpa direncanakan sebelumnya.
Amsterdam, seru! Saya selalu suka setiap kali pergi ke sana. Ramai dan banyak orang dari berbagai penjuru dunia yang bisa saya temui di sana. Mungkin sama seperti Paris dan Jakarta, Amsterdam juga salah satu kota di dunia yang ga pernah benar-benar tidur. Dan malam-malam gini, apalagi yang dilihat di A'dam kalau bukan Red Light District, hehehe. Jadilah kami berempat menjelajahi jalan-jalan di Red Light District dan melihat-lihat 'pemandangan'. Dan malampun kami tutup dengan menikmati cheeseburger di McDonald Amsterdam centrum, sebelum akhirnya kembali ke Leiden untuk beristirahat.
(Amsterdam at night, with Robin and Dennis)
Sunday, August 28, 2011
Day 1 : We are soooo excited!
Pagi ini akhirnya saya kembali lagi ke negeri keju dan kincir angin, Belanda. Untungnya, saya tidak melalui perjalanan selama +/- 16 jam di pesawat sendirian, tapi bersama sahabat saya, Bee. Ini kali ketiganya saya berkunjung ke Belanda, tapi pertama kalinya buat Bee. Dan sampai sekarang pun bagi saya selalu menyenangkan bisa kembali lagi ke sini. And of courselah for Bee also, with her first time visiting The Netherlands. Singkat kata: we're really excited about this trip!
Kami memang sengaja memilih penerbangan yang sama, memilih tanggal datang dan pulang yang sama juga. Tapi selama di sini, kami akan tinggal di tempat terpisah. Saya stay di Arnhem, tempat Robin dan keluarganya tinggal. Sementara Bee akan tinggal di Veneendal, tempat Erik dan keluarganya tinggal. Dan masing-masing dari kami akan punya acara sendiri-sendiri, walaupun akan ada beberapa hari dalam jadwal kami untuk pergi bareng-bareng.
Tadi pagi, kami mendarat sekitar pukul 5.35, which is 20 menit lebih cepat dari yang dijadwalkan. Seumur-umur, baru kali ini saya naik pesawat yang sampai di tempat tujuan lebih cepat dari jadwal seharusnya. Biasanya pesawat selalu terlambat dari jadwal alias delayed, tapi bukan sulap bukan sihir, sedikit aneh tapi nyata, ini malah kecepetan. Hehehe.
Setibanya di Schiphol, saya dijemput Robin dan Pa' Ronald (Robin's dad), sementara Erik dan bapaknya juga sudah siap menjemput Bee. Cuma tinggal satu orang (well mungkin dua orang) yang sudah janji akan ikutan nongol di Schiphol pagi tadi dan belum datang waktu saya dan Bee sudah mendarat, mereka adalah Dain and pacarnya, Dennis. Tapi ga sampai 10 menit Dain muncul juga dengan muka bantalnya. Dan kami pun heboh di bandara, karena udah setahun lebih kami ga ketemu. Setelah heboh cipika-cipiki, Dain ambil barang titipan dari kakaknya (yang dititipkan ke saya), kami berpisah. Saya langsung ke Arnhem, Dain balik ke Leiden, dan Bee entah ke mana. :-p
Hari pertama saya di sini, saya habiskan di seputaran Arnhem. Begitu sampai di tempat orang tuanya Robin, saya langsung bablas tidur 4 jam karena masih lelah sehabis perjalanan. Cukup istirahat sampai siang, mandi, lunch, lalu Robin mengajak saya berkunjung ke salah satu Omanya di Velp (wilayah dekat Arnhem). Sore tadi, kami juga sempat berkunjung ke rumah salah satu sahabat Ma' Joke (Robin's mom), Wilma. Hari ini ditutup dengan makan malam keluarga, dengan menu 'bloemkool'. Dan karena masih capek, jadi saya mau langsung tidur lagi. Meanwhile, jam 3 pagi nanti saya harus sahur karena besok adalah hari terakhir puasa. Yaaaayy!!
Friday, August 19, 2011
25
Dalam hitungan hari usia saya akan berubah. Bertambah lagi satu angka. Yang saya pikirkan saat ini cuma satu : saya akan bertambah tua! Haduuuhh.. saya benci menjadi tua. Saya takut. Takut karena di usia saya yang sekarang, saya merasa belum menghasilkan apa-apa, sementara waktu akan terus berjalan tanpa menunggu sedetik pun.
Tapi di luar ketakutan saya menjadi tua setiap kali saya berulang tahun, saya juga senang. Senang karena hari ulang tahun saya selalu menjadi hari yang saya tunggu-tunggu. Hari yang spesial. Spesial karena hadiah dan kejutan, atau sekedar ucapan selamat yang saya dapat dari teman, keluarga, saudara, pacar dan orang-orang di sekitar saya. Spesial karena saya hanya bisa mengalaminya satu kali dalam setahun. Spesial karena di hari itu saya bisa merenung kembali tentang hidup saya, merencanakan apa-apa saja yang ingin saya lakukan, yang ingin saya capai, di usia baru saya sebelum angka itu berubah lagi.
Jadi, bersyukur saja. Bring it on 25!!
Tapi di luar ketakutan saya menjadi tua setiap kali saya berulang tahun, saya juga senang. Senang karena hari ulang tahun saya selalu menjadi hari yang saya tunggu-tunggu. Hari yang spesial. Spesial karena hadiah dan kejutan, atau sekedar ucapan selamat yang saya dapat dari teman, keluarga, saudara, pacar dan orang-orang di sekitar saya. Spesial karena saya hanya bisa mengalaminya satu kali dalam setahun. Spesial karena di hari itu saya bisa merenung kembali tentang hidup saya, merencanakan apa-apa saja yang ingin saya lakukan, yang ingin saya capai, di usia baru saya sebelum angka itu berubah lagi.
Jadi, bersyukur saja. Bring it on 25!!
Wednesday, August 10, 2011
Finally I saw them.. LIVE..
Entah sejak kapan saya tergila-gila dengan The Cranberries. Bisa dibilang saya nge-fans berat dengan lagu-lagu mereka dan dengan suara plus gaya khas sang vokalis, Dolores O'Riordan. Buat saya mereka itu unik. Lagu-lagu mereka unik. Gaya mereka unik, terutama (lagi-lagi) vokalisnya. For me, they're just AWESOME!!
Yang saya ingat, saya diperkenalkan dengan lagu-lagu The Cranberries oleh kakak perempuan saya. Pertama kali dengar lagu mereka yang "Linger" (waktu saya masih SD), saya langsung suka. Padahal engga ngerti-ngerti amat liriknya kayak apa karena saya belum fasih berbahasa Inggris. Tapi alunan musiknya yang enak didenger dan bagian refrain-nya yang catchy bikin saya melow-melow gimanaaaa gitu waktu denger lagu itu. Rasanya seperti jatuh cinta pada hentakan nada pertama. #Eeaaaaa
Waktu jaman SMP / SMA, ada teman saya yang bilang kalau suara dan gaya saya mirip si vokalis. (Siap-siap dilempar cendol sama yang baca. Hehehe). Karena saya sering banget dengerin dan nyanyi-nyanyi lagu mereka kalau lagi iseng. Sampai-sampai pas saya duduk di bangku kelas 1 SMA, saya dan beberapa teman membawakan lagu The Cranberries yang "Just My Imagination" saat ada lomba antar kelas sekaligus audisi untuk mengisi acara pentas seni sekolah, dan hasilnya : kami kalah. (Karena pada kenyataannya suara saya fals seada-adanya. (-_-"))
Tahun 2002, The Cranberries sempat mampir dan konser di Jakarta. Tapi sayangnya, karena kondisi keuangan yang pas-pasan dan beberapa hal lainnya, saya ga kesampean nonton konser mereka. Sedih sangat rasanya perasaan saya waktu itu. Hati saya hancur lebur bagaikan habis ditabrak dan dilindas tronton bolak-balik. Tapiiiiii, setelah ngarep dan berdoa bertaun-taun tanpa henti, akhirnya Tuhan mengabulkan doa saya. Dan The Cranberries pun datang lagi ke Jakarta bulan Juli lalu, sebagai salah satu pengisi acara di Java Rockin' Land. Mereka konser lagi setelah kurang lebih hampir sepuluh tahun sempat vakum dan ga mengeluarkan album sejak 2002 lalu (album terakhirnya "Stars - The Best of 1992-2002"). Memang kalau jodoh tidak ke mana. ^_^
Tanpa pikir panjang, begitu denger berita kalau mereka bakal manggung di Java Rockin' Land, saya, kakak perempuan saya dan sahabat saya (bee) langsung beli tiketnya hari itu juga. Saya bahagia betul bisa menonton mereka manggung. Live. Sedikit norak, saya hampir nangis begitu melihat Dolores keluar dari belakang panggung dan menyanyikan "Analyse" sebagai lagu pembuka mereka. Aaaaahhh.. pokoknya kebahagiaan saya ga bisa dilukiskan dengan kata-kata. Hehehehe.
Intinya, saya senang karena pada akhirnya saya bisa melihat mereka secara langsung dan ikut teriak-teriak nyanyiin lagu-lagu mereka barengan fans-fans lainnya. Ga cuma lihat di TV, youtube atau video-video koleksi saya. Hehehe. And it was a great performance by them! :)
(Inilah mereka sekarang)
Taken from: http://a1.twimg.com/profile_images/1429568297/IMG_5481.jpg
Thursday, July 21, 2011
#monolog
"Dan jangan jadikan 'kebodohanmu' sebagai alasan lagi untuk setiap perbuatan dan perkataan yang menyakitkan. Karena manusia harusnya belajar dari kesalahannya sendiri. Atau jangan-jangan kamu memang bukan manusia? Manusia itu punya perasaan, sementara kamu tidak."
-Gie-
#monolog
Jakarta, 21st July, 2011
-Gie-
#monolog
Jakarta, 21st July, 2011
Sunday, July 17, 2011
Remember this : Ada Apa Dengan Cinta? (AADC)
Ketika tunas ini tumbuh
Serupa tubuh yang mengakar
Setiap nafas yang terhembus adalah kata
Angan, debur dan emosi
Bersatu dalam jubah terpautan
Tangan kita terikat
Lidah kita menyatu
Maka apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ahh.. di luar itu pasir di luar itu debu
Hanya angin meniup saja
Lalu terbang hilang tak ada
Tapi kita tetap menari
Menari cuma kita yg tau
Jiwa ini tandu maka duduk saja
Maka akan kita bawa
Semua
Karena..
Kita..
Adalah..
SATU
=========================================================
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
Kulari ke pantai kemudian teriakku
Sepi... sepi dan sendiri aku benci
Ingin bingar aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Enyah saja engkau pekat
Seperti berjelaga jika kusendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai
=========================================================
Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Baru sekali ini aku melihat karya surga dalam mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya
Bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu
Itu saja
(all taken from: http://grahitohandaru.blogspot.com/2009/11/ketika-tunas-ini-tumbuh-serupa-tubuh.html dengan sedikit editan di sana-sini)
0704140062
Pertengahan Juli sudah. Beneran ga kerasa ternyata waktu cepet banget berlalu. Sekitar tujuh tahun lalu, Juli 2004, saya masih jadi mahasiswa baru di UI. Dan sekarang? Hampir tiga tahun sudah saya meninggalkan kampus perjuangan. Yang tersisa sekarang hanya kenangan-kenangan manis yang memang patut untuk diingat sepanjang sisa hidup saya (drama deh lo, Gie! :-p).
Anyhow, waktu menunjukkan pukul 01:00 WIB dan saya lagi ga bisa tidur. Bukannya karena lagi ada pikiran atau kerjaan, tapi karena tadi jam delapan tengeneng-ngeneng saya tidur bablas sampe jam sebelas. Dan karena bingung mau ngapain, padahal mata udah terlanjur seger, jadilah saya menyalakan komputer dan mulai menulis lagi di blog.
Baca-baca twitter, saya baru sadar bahwa kemarin adalah Hari Alumni UI. Jadiii, lumayan banyak orang yang memposting nomor pokok mahasiswanya di social network itu. Saya sebenernya kurang ngerti kenapa mereka melakukan itu, tapi pada akhirnya saya ikut-ikutan juga (betapa labilnya saya). NPM saya jaman kuliah dulu : 0704140062. What's yours?
Bangga sekali rasanya bisa punya NPM itu dan bisa memegang KTM (kartu tanda mahasiswa) berlogo makara dan bertuliskan 'Universitas Indonesia'. Lebih senang lagi karena selain berfungsi sebagai KTM, kartu itu bisa juga digunakan sebagai kartu ATM, bank BNI. Bangga, walaupun duit di ATM tersebut cuma akan terisi saat mau bayar semesteran. Hehehe, maklumlah mahasiswa kere.
Aaaaahh.. saya jadi kangen masa-masa kuliah saya. Saya rindu suasana kampus, saya rindu inisiasi (yeah right, sekarang udah ga ada!), saya rindu belajar di kelas bersama teman-teman Sastra Belanda 2004, saya rindu malam-malam saya di seputaran Kutek, saya rindu duduk-duduk di tepi danau sambil menyeruput cappuccino dan menghisap sebatang rokok bersama sahabat, saya rindu cabut kuliah, skipping class hanya untuk menonton pertandingan selama olimpiade budaya pun olimpiade UI, saya rindu rapat-rapat di klaster, saya rindu selasar gedung sembilan, saya rindu belajar bersama menjelang ujian, saya rindu menjadi PGT (penghuni gelap tetap) di kosan teman-teman, saya rindu ber-'Jumanji' setiap kali ruang ujian dipindah, saya rindu bermain dan bertanding basket di gymnasium, atletik di stadion atau futsal di lapangan FIB dan dielu-elukan oleh penonton (boleh muntah kok yang baca ini, hehehe), saya rindu semuanya. Yah, saya rindu semua tentang UI dan terutama tentang FIB.
Dan saya sangat bersyukur diberi kesempatan melalui semua itu.
-Gie-
Anyhow, waktu menunjukkan pukul 01:00 WIB dan saya lagi ga bisa tidur. Bukannya karena lagi ada pikiran atau kerjaan, tapi karena tadi jam delapan tengeneng-ngeneng saya tidur bablas sampe jam sebelas. Dan karena bingung mau ngapain, padahal mata udah terlanjur seger, jadilah saya menyalakan komputer dan mulai menulis lagi di blog.
Baca-baca twitter, saya baru sadar bahwa kemarin adalah Hari Alumni UI. Jadiii, lumayan banyak orang yang memposting nomor pokok mahasiswanya di social network itu. Saya sebenernya kurang ngerti kenapa mereka melakukan itu, tapi pada akhirnya saya ikut-ikutan juga (betapa labilnya saya). NPM saya jaman kuliah dulu : 0704140062. What's yours?
Bangga sekali rasanya bisa punya NPM itu dan bisa memegang KTM (kartu tanda mahasiswa) berlogo makara dan bertuliskan 'Universitas Indonesia'. Lebih senang lagi karena selain berfungsi sebagai KTM, kartu itu bisa juga digunakan sebagai kartu ATM, bank BNI. Bangga, walaupun duit di ATM tersebut cuma akan terisi saat mau bayar semesteran. Hehehe, maklumlah mahasiswa kere.
Aaaaahh.. saya jadi kangen masa-masa kuliah saya. Saya rindu suasana kampus, saya rindu inisiasi (yeah right, sekarang udah ga ada!), saya rindu belajar di kelas bersama teman-teman Sastra Belanda 2004, saya rindu malam-malam saya di seputaran Kutek, saya rindu duduk-duduk di tepi danau sambil menyeruput cappuccino dan menghisap sebatang rokok bersama sahabat, saya rindu cabut kuliah, skipping class hanya untuk menonton pertandingan selama olimpiade budaya pun olimpiade UI, saya rindu rapat-rapat di klaster, saya rindu selasar gedung sembilan, saya rindu belajar bersama menjelang ujian, saya rindu menjadi PGT (penghuni gelap tetap) di kosan teman-teman, saya rindu ber-'Jumanji' setiap kali ruang ujian dipindah, saya rindu bermain dan bertanding basket di gymnasium, atletik di stadion atau futsal di lapangan FIB dan dielu-elukan oleh penonton (boleh muntah kok yang baca ini, hehehe), saya rindu semuanya. Yah, saya rindu semua tentang UI dan terutama tentang FIB.
Dan saya sangat bersyukur diberi kesempatan melalui semua itu.
-Gie-
Monday, June 06, 2011
Pengecualian
"Maybe I know somewhere deep in my soul that love never lasts. And we've got to find other ways to make it alone, keep a straight face. And I've always lived like this, keeping a comfortable distance. And up until now I had sworn to myself that I'm content with loneliness, because none of it was ever worth the risk....
Well you are the only exception...
I've got a tight grip on reality
but i can't let go of what's in front of me here...
but i can't let go of what's in front of me here...
You are the only exception... And I'm on my way to believing"
Penggalan-penggalan bait lagu The Only Exception-nya Paramore, tidak berhenti bermain dalam kepala saya sejak sore hari kemarin. Saya bingung. Padahal saya cuma mendengar lagu itu satu kali dari playlist di ipod saya kemarin. Itu pun saya dengar dalam perjalanan menuju bandara, menemani sahabat saya mengantar kepergian pacarnya. Hanya sekelibat saja.
Seringnya kalau satu lagu terus-terusan berputar dalam pikiran saya, itu karena : 1. saya tidak sengaja mendengar teman saya menyanyikan lagu itu dan bikin saya latah ikut-ikutan nyanyi sampai akhirnya lagu itu terus nyantol dalam otak saya, atau 2. lagu itu punya suatu makna buat saya.
Banyak dari kita pasti sering mengalami alasan yang no. 1. Betul? Nah, tapi sepertinya buat saya kejadian yang saya alami sekarang lebih pada alasan no. 2. Mungkin saya harus mengambil pelajaran dari lagu di atas. Saya harus terus belajar mengikis sedikit demi sedikit tembok yang saya bangun dalam diri saya. Antara saya dengan 'Cinta'. Harus belajar untuk percaya kalau bisa saja seseorang jadi 'only exception' untuk saya. Saya cuma ingin bahagia. Setiap orang cuma ingin bahagia. Tapi kadang saya tidak tahu bagaimana caranya untuk bisa bahagia, terutama dalam hal cinta.(Kasian banget deh lo, gie... (-_-"))
Yah, semoga saja kebahagiaan itu memang ada buat saya, juga buat orang-orang yang pernah melalui hal-hal yang saya pernah lalui. Tapi pada siapa cinta saya berlabuh sampai garis akhir, kematian, saya nanti, saya tidak akan pernah tahu. Yang pasti orang itulah yang berhasil jadi 'only exception' saya.
(taken from: http://rachellwilliams.deviantart.com/art/the-only-exception-picture-154787949)
Sunday, June 05, 2011
Saya dan facebook
Membuka situs bukumuka alias facebook, membaca-baca blog teman, berbicara via skype dengan dia atau sekedar browsing iseng mencari-cari hal yang menarik dan bisa dinikmati, adalah beberapa kegiatan iseng saya tiap minggu malam kalau sedang tidak pergi ke luar rumah/kos. Semua kegiatan itu bisa aja sih tiap hari saya lakuin, tiap abis pulang kerja misalnya. Tapi ga tau kenapa saya lebih bisa betah berlama-lama ngecek facebook, baca blog dll cuma pada minggu malam. Mungkin kalau hari biasa saya sudah terlalu capek begitu sampe kos setelah seharian bekerja di depan komputer, jadi keinginan untuk buka laptop lagi dan menghadapkan muka ke laptop udah ga ada. I'm not interested at all.
Jadi, saya baru aja selesai ngecek facebook dan mampir ke profile beberapa teman hari ini. Berasa macam stalker aja, hahaha. Well, ga ada niat kok untuk jadi stalker. Kalau saya buka profile beberapa teman, biasanya saya lihat profile teman-teman lama saya yang sudah lama juga tidak saya temui, cuma sekedar ingin tahu bagaimana keadaan mereka sekarang dan apa semua baik-baik saja dengan mereka. Kalau sedang super iseng, saya suka menulis di wall mereka atau memberi komentar di foto-foto mereka. Tapi kalau engga ya cuma mampir lewat aja.
Ada beberapa teman yang sukses membuat saya iri tiap kali melihat kabarnya di facebook, tapi ada juga yang bikin saya ngelus dada pertanda ga nyangka atau justru "kasian" melihat keadaan/kehidupan mereka sekarang. Saya kagum dengan mereka yang begitu gigih bekerja dan bisa jadi sukses dengan usaha mereka sendiri, entah itu dalam pekerjaan atau pendidikan. Saya bangga sekaligus iri punya teman seperti mereka. Kadang-kadang saya suka bertanya pada diri sendiri, "Kapan ya gue bisa jadi kayak mereka? Apa gue udah cukup berhasil jalanin hidup gue?" atau pertanyaan konyol macam "Kira-kira kalau orang lain liat fb gue, mereka akan mikir apa ya tentang gue?" Hehehe. Yah kurang lebih begitulah saya, suka khawatir dengan image saya di mata orang lain, while I shouldn't be like that.
Kalau sama teman-teman yang bikin saya ngerasa aneh tiap lihat profile/foto-foto mereka, biasanya saya cuma berani bilang dalam hati "Ni anak kenapa jadi begini banget deh?" atau "Iiiih... alay!", atau bisa juga "Ya ampuun, kayaknya dulu gue/dia ga begitu-begitu amat deh, lebay!" :-p Ya pikiran-pikiran atau komen-komen jahat kadang-kadang keluar juga dari mulut saya begitu saja. Dan kalau udah keluar komen-komen dari mulut saya, pasti saya langsung inget teman-teman saya dari Sastra Belanda UI, yang punya hobi sama : mengomentari segala macam hal sampai ke akar-akarnya. Dan lebay. (Aaaahh, jadi kangen mereka..)
Dan lagi-lagi seharusnya saya ga komen-komen jahat macam itu. Karena kalau memang mereka menikmati hidup mereka yang seperti itu, toh berarti mereka memang bahagia. Dan normalnya, saya sebagai teman yang mengenal mereka ikut senang kalau melihat mereka senang, kan?
Tapi berhubung ini blog saya, saya bebas menuliskan apa saja yang saya mau di sini. Untuk satu teman lama saya, atau lebih spesifik lagi teman SMP saya, kalau kamu sewaktu-waktu baca tulisan ini, saya cuma mau bilang : saya masih ga nyangka kamu jadi seperti kamu saat ini. Di umur kamu yang sekarang, kamu mengingatkan saya pada diri saya waktu masih abege dulu. Seperti katak yang baru ke luar dari tempurung, baru melihat dunia luar. Kaget, terkesima dan terlalu terlarut dengan gemerlapnya dunia fana. Your new world (lifestyle) doesn't make you look cool, it does make you look awful. Sorry to say, but it's true. As a friend, all I can tell is you're better than that. And take a good care of yourself. :-)
-Gie-
Jadi, saya baru aja selesai ngecek facebook dan mampir ke profile beberapa teman hari ini. Berasa macam stalker aja, hahaha. Well, ga ada niat kok untuk jadi stalker. Kalau saya buka profile beberapa teman, biasanya saya lihat profile teman-teman lama saya yang sudah lama juga tidak saya temui, cuma sekedar ingin tahu bagaimana keadaan mereka sekarang dan apa semua baik-baik saja dengan mereka. Kalau sedang super iseng, saya suka menulis di wall mereka atau memberi komentar di foto-foto mereka. Tapi kalau engga ya cuma mampir lewat aja.
Ada beberapa teman yang sukses membuat saya iri tiap kali melihat kabarnya di facebook, tapi ada juga yang bikin saya ngelus dada pertanda ga nyangka atau justru "kasian" melihat keadaan/kehidupan mereka sekarang. Saya kagum dengan mereka yang begitu gigih bekerja dan bisa jadi sukses dengan usaha mereka sendiri, entah itu dalam pekerjaan atau pendidikan. Saya bangga sekaligus iri punya teman seperti mereka. Kadang-kadang saya suka bertanya pada diri sendiri, "Kapan ya gue bisa jadi kayak mereka? Apa gue udah cukup berhasil jalanin hidup gue?" atau pertanyaan konyol macam "Kira-kira kalau orang lain liat fb gue, mereka akan mikir apa ya tentang gue?" Hehehe. Yah kurang lebih begitulah saya, suka khawatir dengan image saya di mata orang lain, while I shouldn't be like that.
Kalau sama teman-teman yang bikin saya ngerasa aneh tiap lihat profile/foto-foto mereka, biasanya saya cuma berani bilang dalam hati "Ni anak kenapa jadi begini banget deh?" atau "Iiiih... alay!", atau bisa juga "Ya ampuun, kayaknya dulu gue/dia ga begitu-begitu amat deh, lebay!" :-p Ya pikiran-pikiran atau komen-komen jahat kadang-kadang keluar juga dari mulut saya begitu saja. Dan kalau udah keluar komen-komen dari mulut saya, pasti saya langsung inget teman-teman saya dari Sastra Belanda UI, yang punya hobi sama : mengomentari segala macam hal sampai ke akar-akarnya. Dan lebay. (Aaaahh, jadi kangen mereka..)
Dan lagi-lagi seharusnya saya ga komen-komen jahat macam itu. Karena kalau memang mereka menikmati hidup mereka yang seperti itu, toh berarti mereka memang bahagia. Dan normalnya, saya sebagai teman yang mengenal mereka ikut senang kalau melihat mereka senang, kan?
Tapi berhubung ini blog saya, saya bebas menuliskan apa saja yang saya mau di sini. Untuk satu teman lama saya, atau lebih spesifik lagi teman SMP saya, kalau kamu sewaktu-waktu baca tulisan ini, saya cuma mau bilang : saya masih ga nyangka kamu jadi seperti kamu saat ini. Di umur kamu yang sekarang, kamu mengingatkan saya pada diri saya waktu masih abege dulu. Seperti katak yang baru ke luar dari tempurung, baru melihat dunia luar. Kaget, terkesima dan terlalu terlarut dengan gemerlapnya dunia fana. Your new world (lifestyle) doesn't make you look cool, it does make you look awful. Sorry to say, but it's true. As a friend, all I can tell is you're better than that. And take a good care of yourself. :-)
-Gie-
Sunday, May 29, 2011
Pengakuan
"I hate feeling like number 2. #myego"
Baru saja saya nge-tweet tulisan di atas. Saya sedang kesal. Mungkin memang ego saya terkadang terlalu besar. Saya egois. Mungkin juga ini adalah pengaruh dari zodiak saya, yang punya sisi negatif : keras, ego besar dan kadang tidak sabaran. Tapi inilah saya. Seharusnya kamu sudah tahu itu!
(untuk seseorang di sebuah tempat)
-Gie-
Baru saja saya nge-tweet tulisan di atas. Saya sedang kesal. Mungkin memang ego saya terkadang terlalu besar. Saya egois. Mungkin juga ini adalah pengaruh dari zodiak saya, yang punya sisi negatif : keras, ego besar dan kadang tidak sabaran. Tapi inilah saya. Seharusnya kamu sudah tahu itu!
(untuk seseorang di sebuah tempat)
-Gie-
Tuesday, May 03, 2011
Movies last week
Minggu lalu, ada dua film baru yang saya tonton dengan seorang teman. Dua film berbeda gengre yang diproduksi di dua negara yang juga berbeda. Film pertama "The Extraordinary Adventure of Adele Blanc-Sec" dan film kedua "The Mirror Never Lies".
"The Extraordinary of Adele Blanc-Sec" adalah film yang datang dari negara Perancis dan diproduksi oleh Europacorp. Semenjak pertama kali saya melihat trailer film ini, saya benar-benar penasaran ingin menonton keseluruhan filmnya, sampai-sampai minggu lalu saya sedikit memaksa teman saya untuk membatalkan janji mengajarnya demi menemani saya ke bioskop. (Hehehe.. Maaf ya, Bee! :-D) Entah karena kemasan trailer-nya yang menarik, atau karena latar belakang dalam film yang menggambarkan kota Paris di awal 1900-an, sedikit cerita di Mesir dengan mummynya, bahkan ada seekor pterodactyl yang terbang ke sana ke mari, atau karena saya suka film-film berbau petualangan fiktif, yang jelas saya benar-benar tidak sabar ingin menonton film ini. Akhirnya, setelah menonton film ini, saya pun terpuaskan. Adele Blanc-Sec sukses membuat saya ingin bertualang dan bisa bermimpi lagi untuk mewujudkan hal-hal yang bagi saya tidak mungkin/agak sulit direalisasikan. Sedikit bersabar dan bekerja lebih keras, mungkin saya akan berhasil.
"The Mirror Never Lies". Nah, kalau yang ini bukan film Perancis, juga bukan film Hollywood. Film ini merupakan hasil karya sineas muda dari dalam negeri sendiri. Bercerita tentang kehidupan seorang gadis cilik dari suku Bajo yang bermukim di kepulauan Wakatobi. Bisa dipastikan pemandangan bawah laut yang indah di alam Wakatobi, menjadi daya tarik tersendiri untuk dinikmati dalam film ini. Beruntungnya saya bisa datang ke pemutaran perdana film ini dengan orang yang sama yang menemani saya pergi menonton film sebelumnya. Jadi, ceritanya sahabat saya pernah beberapa kali mendapat proyek menerjemahkan subtitle film-film yang diproduksi SET (milik Garin Nugroho) dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, dan salah satunya adalah film ini. Dan ya sudah bisa ditebak, si sahabat saya mendapat dua undangan untuk datang ke pemutaran perdananya, dan ya lagi, dia mengajak saya gantian menemaninya. Saya pun tidak menolak ajakannya karena saya ga mau rugi melewatkan nonton film gratis :-p. Setelah menonton film ini? Sukses membuat saya ngiler ingin segera nyemplung di laut sekitar Wakatobi. Menyadarkan saya bahwa masih banyak tempat-tempat indah di kepulauan INDONESIA yang patut dikunjungi dan wajib kita jaga kelestariannya bersama-sama. Oh iya, saya juga mau bilang : Well done, girl! Translate-annya bisa dimengerti kok! :)
-Gie-
Wednesday, April 27, 2011
Selamat makan!
Happy eating, fellas! Be grateful for what you can eat today, because there are lots of people out there who can barely taste the dish..
Lalita
Live, Love, Celebrate! Belakangan tulisan ini aktif terpampang di status Blackberry Messenger saya. Bukan tanpa sebab saya memasang status tersebut, tapi 3 kata itu merupakan tagline dari usaha kecil-kecilan yang saya mulai bersama sahabat saya sekitar hampir 2 tahun lalu. "Lalita Party Organizer".
Awalnya, ini hanya proyek iseng-iseng saya dengan dua sahabat saya, Bee dan Ly. Kami sepakat untuk sama-sama membangun sebuah party organizer yang fokus mengatur/mengadakan pesta ulang tahun usia anak-anak dan remaja. Setelah melalui rapat berjam-jam dan perdebatan panjang, kami memutuskan nama "Lalita" sebagai nama party organizer kami (nama yang diambil dari seorang Dewi di agama Hindu yang digambarkan sangat cantik, indah dan selalu membawa keceriaan juga kebahagiaan). Dan dengan bantuan seorang teman saya dari bagian artistik di kantor majalah dulu, kami menentukan tagline dan membuat logo untuk usaha kecil-kecilan kami ini. Hasilnya seperti gambar di atas! :)
Sayangnya, kami sempat off beberapa lama karena kesibukkan kami dengan pekerjaan utama kami masing-masing dan si gadis cantik lalita tidak sempat terurus. Sampai akhirnya bulan Oktober tahun lalu seorang teman menghubungi Bee dan memohon bantuan jasa dari kami untuk mengurus pesta pernikahannya. Yak, pesta pernikahan! Kami sempat ragu di awal untuk menerima tawaran ini, karena kembali pada fokus kami sebelumnya, bahwa kami menjual jasa untuk mengorganisir pesta ulang tahun anak-anak dan kami bukanlah wedding organizer. Tapi, akhirnya kami setuju untuk menerima tawaran ini sebagai proyek pertama si gadis cantik lalita. Tawaran yang juga sekaligus tantangan bagi kami untuk membuktikan kemampuan kami sebagai sebuah party/event organizer.
Ini mungkin proyek pertama bagi kami bertiga sebagai sebuah tim (Lalita), tapi ini bukan event pertama untuk kami secara pribadi. Saya pernah bekerja sebagai part-timer party entertainer di KidSport Pondok Indah yang tentu saja pekerjaan saya tersebut berhubungan dengan pesta ulang tahun anak-anak. Belum lagi pengalaman saya membantu mengurus pernikahan kakak saya dan keaktifan saya dulu dalam mengurus acara-acara di sekolah maupun di kampus. Bee dan Ly juga demikian. Mereka jauh lebih berpengalaman dibanding saya. Bee pernah menjadi event organizer untuk pesta sweet 17th salah satu anggota keluarganya dan Ly sudah beberapa kali terlibat dalam mengurus pesta pernikahan.
Berbekal pengalaman-pengalaman kami itu dan semangat perjuangan'45 yang kami miliki, kami menjalani proyek "The Wedding" ini dengan optimis dan penuh percaya diri. Hasilnya? We nailed it! Alhamdulillah kami berhasil membentuk sebuah tim yang hebat dan acara pernikahan terbilang lancar. Memang ada satu-dua kendala dengan klien kami sepanjang perjalanan menuju hari-H. Tapi kami dan tentunya klien kami puas dengan hasil yang kami capai hingga acara selesai. ^_^
Berikut beberapa foto hasil pekerjaan kami pada hari H (sementara hanya foto-foto yang saya ambil dengan handphone saya sebelum acara dimulai, more photos are coming soon) :
Kalau teman-teman ada yang berminat memakai jasa party organizer LALITA, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami siap membantu! :)
Salam,
Gie
Subscribe to:
Posts (Atom)